TEMPO.CO, Makassar - Enam pelajar penembak waria bernama Zulfikar alias Aurel, 21 tahun, masih ditahan Markas Kepolisian Sektor Ujung Pandang. Hingga kini, keenam pelaku yang telah ditetapkan menjadi tersangka itu belum dilepaskan meski berstatus pelajar dan anak di bawah umur. Kepolisian menunggu pengajuan penangguhan penahanan dari tersangka.
Kepala Polsek Ujung Pandang Komisaris Nawu Thaiyyeb menerangkan keputusan penangguhan penahanan itu nantinya ada di tangan pimpinan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar. "Enam pelajar itu masih ditahan. Bisa saja ditangguhkan kalau ada permohonan masuk, apalagi status mereka masih pelajar. Harus sekolah kan," ujar Nawu, Jumat, 1 Mei 2015.
Keenam pelajar itu lima di antaranya siswa SMA Negeri 2 Makassar, yakni MAAR (15 tahun), warga Jalan Andi Tonro IV; MKF (15), warga Jalan Skarda N Kompleks Mangasa Permai; MRJ (15), warga Kompleks Balla Panakkukang; serta AT (15), warga Jalan Manggarupi Perumahan Citra Garden dan IA (16), warga Jalan Baji Gau. Nama terakhir merupakan putra dari legislator Makassar.
Satu tersangka lain adalah siswa SMA Negeri 17 Makassar, MWA, 16 tahun, warga BTN CV Dewi Blok E. Nawu mengatakan mereka masing-masing mempunyai peran dan keterlibatan. Eksekutor penembakan waria adalah AT. Ia menembak Zulfikar dari jarak dekat sekitar lima meter. Itulah yang membuat proyektil senapan angin itu bersarang dalam perut korban.
MWH berperan sebagai pengemudi Toyota Innova DD-858-SB yang dikendarai komplotan itu untuk menyerang Zulfikar. Ide mengganggu waria datang dari MAAR. Dia pula yang membawa senapan angin jenis Sharp Innova. Berikutnya, IA merupakan orang yang mengisi peluru sekaligus pemilik senjata. Adapun, MRJ dan MKH sebatas ikut dan mengetahui peristiwa itu. MRJ sempat ingin menembak, tapi takut.
Insiden penembakan bermula saat komplotan itu berkumpul dan salah satu pelaku kemudian mengajak rekannya untuk mengganggu waria yang kerap nongkrong di Jalan Chairil Anwar, Minggu, 26 April 2015. Komplotan ini empat kali memutari lokasi kejadian sampai akhirnya menembak korban yang diketahui tak memiliki masalah apa-apa dengan para pelaku. Mereka ditangkap sehari kemudian di rumah masing-masing.
Sebelumnya, AT mengaku melakukan penembakan itu bersama teman-temannya sebatas iseng dan benci dengan para waria tersebut.
Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Fery Abraham mengatakan pihaknya secara resmi belum menerima permohonan penangguhan penahanan keenam tersangka pelajar penembak waria. Bila permohonan itu masuk, pihaknya mempertimbangkan untuk menerima lantaran status para pelaku masih pelajar. "Mereka kan masih mau bersekolah," kata dia.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, Fery mengatakan pihak keluarga tersangka memang ingin mengajukan penangguhan penahanan. Namun, sampai sekarang belum diterima secara resmi suratnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita terkait
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel
3 jam lalu
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri
3 hari lalu
Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
3 hari lalu
Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.
Baca SelengkapnyaDinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang
3 hari lalu
Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaWarga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara
3 hari lalu
Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul
3 hari lalu
Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.
Baca SelengkapnyaTewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado
3 hari lalu
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaBrigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV
3 hari lalu
Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.
Baca SelengkapnyaAda Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang
3 hari lalu
Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.
Baca SelengkapnyaSetelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya
4 hari lalu
Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.
Baca Selengkapnya