JK Tanggapi Santai Ancaman Penarikan Dubes Australia  

Reporter

Rabu, 29 April 2015 13:22 WIB

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla berpidato saat pembukaan acara Tropical Landscape Summit 2015 di Jakarta, 27 April 2015. Acara ini bertujuan membahasan peluang investasi masa depan Indonesia yang peduli terhadap lingkungan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai ancaman penarikan duta besar yang akan dilakukan Australia setelah pelaksanaan eksekusi mati. Menurut JK, penarikan dubes merupakan hal biasa dalam hubungan diplomatik.‎

‎"Kita juga pernah menarik duta besar kita dari sana, jangan lupa," kata JK seusai menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Rabu, 29 April 2015. Indonesia juga pernah menarik dubesnya dari Brasil.

Menurut JK, hal itu biasanya hanya akan terjadi dalam waktu singkat. Setelah dua bulan, dubes akan kembali bertugas. Upaya penarikan dubes, kata JK, hanya sebagai bentuk protes. ‎Selain dari Australia, Indonesia juga pernah menarik dubesnya dari Brasil. ‎‎

JK mengklaim eksekusi yang dilakukan juga tak akan mengganggu perdagangan dengan Australia. Apalagi, menurut dia, Indonesia justru lebih banyak impor dari Negara Kanguru tersebut. "Berarti, kalau dia hentikan perdagangan, dia yang rugi."‎

Setelah melewati proses panjang, delapan terpidana mati yang terdiri atas tujuh warga negara asing dan seorang warga negara Indonesia akhirnya dieksekusi.‎ Mereka dieksekusi di lapangan tembak belakang Pos Polisi Limus Buntu, dekat Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pukul 00.35.

Kedelapan terpidana yang telah dieksekusi adalah ‎warga negara Australia, Andrew Chan; WN Australia, Myuran Sukumaran; WN Nigeria, Martin Anderson; WN Nigeria, Raheem Agbaje; WN Brasil, Rodrigo Gularte; WN Nigeria, Sylvester Obiekwe Nwolise; WN Nigeria, Okwudili Oyatanze; dan WN Indonesia, Zainal Abidin. ‎

FAIZ NASHRILLAH






Advertising
Advertising


Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

34 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya