TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Front Pembela Islam (FPI) ke kantor kaum Nahdliyin itu di Jakarta Pusat, hari ini, Senin (5/9). "Saya mengundang mereka (FPI) supaya mereka tidak melakukan kekerasan dalam membawa agama,"ujar Ketua Umum PBNU KH. Achmad Hasyim Muzadi.Menurut Hasyim, kekerasan yang dilakukan FPI justru akan merugikan agama Islam sendiri. "Seharusnya agama itu tidak perlu dengan kekerasan, tapi harus dengan kesadaran. Karena agama tidak akan berfungsi tanpa kesadaran,"ujarnya.Karenanya, proses pendekatan yang harus dilakukan harus melalui proses kesadaran, bukan melalui proses konflik. Yang dilakukan FPI, menurut Hasyim, disebabkan oleh kekurangpahaman, juga atas akibat-akibat negatif yang timbul karena ulahnya. "Kelihatannya dia (FPI) tidak sadar bahwa apa yang dilakuan itu merugikan citra Islam, merugikan stabilitas Indonesia, dan mencoreng nama Islam di luar negeri," ujar Hasyim. PBNU menganggap yang dilakukan FPI itu tidak benar. "Saya tidak setuju dengan apa yang dilakukan FPI,"ujar Hasyim. Karena itu, menurut Hasyim, ia akan membicarakan masalah ini supaya FPI dapat memperbaiki cara berjuang mereka.Menurut Komandan Laskar Nasional FPI, Jafar Sidiq, kedatangan FPI ke kantor PBNU sebagai silaturahmi. "Beliau memberikan nasihat dan wejangan, silakan berjuang terus dan jangan lupa koridor syariah," ujar Jafar.Menurut Jafar, Hasyim mendoakan FPI supaya perjuangan FPI ke depan lebih dewasa. Artinya, dapat membedakan mana yang fiqih dan mana yang dakwah. "Dan selama ini kami juga begitu. Artinya kalau memang itu mesti dengan otot, ya, silakan aja dengan otot. Tapi dengan elegan," ujar Jafar.Fanny Febiana