Bojonegoro Ogah Disebut Daerah Banjir

Reporter

Selasa, 28 April 2015 04:50 WIB

Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim, Sabtu (16/2) malam. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO , Bojonegoro: Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan tata kelola air terutama dengan adanya Bendung Gerak di Sungai Bengawan Solo sudah memadai. Dampaknya, air sungai yang menyebabkan banjir saat musim hujan, kini sudah tidak terjadi lagi.

"Makanya, Bojonegoro ogah disebut daerah banjir lagi,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bojonegoro Kusnandaka Catur Prasetyo di sebuah acara di kebun belimbing Desa Ringinrejo Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Senin 27 April 2015.

Kusnandaka menyebutkan, selama bertahun-tahun Bojonegoro dikenal sebagai daerah banjir. Terutama saat musim hujan datang di mana, Sungai Bengawan Solo meluber dan menggenangi ratusan rumah penduduk. Tak hanya itu, banjir juga merusak infrastruktur bangunan, jalan, sekolahan, jembatan, termasuk pertanian terutama padi.

Bahkan, berita-berita banjir tiap musim hujan, membuat citra orang luar Bojonegoro terbentuk. Dampaknya, tiap ada orang ingin berkunjung ke Bojonegoro, kerap harus tanya, ‘Bojonegoro banjir’. “Tentu saja, merugikan masyarakat dan Pemerintah Bojonegoro,” kata Kusnandaka, dalam sebuah diskusi dengan forum pemerhati lingkungan, komunitas blogger, di Bojonegoro.

Tetapi, menurut Kusnandaka, sejak dibangun Bendung Gerak—yang berlokasi di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di antara Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Trucuk, pelan-pelan banjir mulai teratasi. Di samping itu, juga dibangun tanggul, di kiri-kanan Bengawan Solo, pada 2010 silam, kondisinya kini berubah drastis.

Tiap tahun, terutama musim hujan, air di Sungai Bengawan Solo mulai terkendali. Di luar itu, warga juga telah mengetahui, informasi soal tatacara pengelolaan air di sungai. Misalnya, kode status siaga, hijau, kuning dan siaga merah banjir.”Jadi, banjir sudah bisa dikelola,” kata Kusnandaka.

Kusnandaka mencontohkan, di kebun belimbing seluas 23 hektare milik warga, dahulunya adalah daerah banjir. Kebetulan, kebun belimbing di Desa Ringinrejo ini, lokasinya tepat di pinggir Sungai Bengawan Solo. Selama bertahun-tahun lamanya, tanahnya sulit dikelola akibat diterjang banjir saat musim hujan datang. Tetapi, karena sering digenangi banjir, tanah sungai yang subur naik dan masuk di pekarangan kebun. Akibatnya, tanah subur dan oleh warga sekitar 10 tahun ini jadi lahan kebun belimbing.

Ke depannya, Dinas Komunikasi dan Informasi Bojonegoro juga berupaya membuat semacam brand image, agar kabupaten ini punya sebutan khas. Misalnya, yang sudah muncul, Bojonegoro Kabupaten Lumbung Pangan dan Energi. Sebutan ini muncul karena Bojonegoro merupakan daerah penghasil minyak dan gas. Kemudian disebut lumbung pangan, juga karena produksi padinya masuk empat besar daerah pertanian maju di Jawa Timur.

Menurut Opan, salah satu pegiat social dan media di Bojonegoro, sudah saatnya kabupaten ini lepas dari sebutan yang berdampak negatif. Sebutan daerah banjir berpengaruh pada pencitraan negatif terhadap para pelaku bisnis.

Padahal, kabupaten ini punya potensi besar terhadap sumber daya alamnya. Mulai dari minyak dan gas bumi, pertanian, juga daerah bebatuan seperti batu onxy, marmer, juga perkebunan bawang merah.”Ini daerah kaya raya. Masyarakat harus ikut membangun,” ujarnya di acara diskusi di kebun belimbing Desa Ringinrejo, Bojonegoro.

SUJATMIKO

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

2 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

4 jam lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

22 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

22 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

22 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

2 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya