TEMPO.CO, Jakarta -Eksekusi mati duo Bali Nine Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tinggal menunggu hari. Sebagaimana lazim dilakukan, terpidana mati diperkenankan meminta permohonan terakhir sebelum menghadapi regu tembak. Lalu, apa permohonan terakhir Myuran?
Adik kandung Myuran, Chinthu Sukumaran, telah bertemu dengan kakak kandungannya itu. Setelah menghabiskan beberapa jam, Chintu mengungkapkan keinginan terakhir Myuran. "Keinginan terakhirnya adalah melukis selama mungkin," kata Chinthu seperti dilansir situs News.com.au, Minggu, 26 April 2015.
Selama mendekam di penjara, Myuran dikenal suka melukis. Sejumlah tokoh menjadi objek torehan cat dalam kanvas, termasuk wajah Jokowi. Lukisan wajah Jokowi itu dibuat pada 23 Januari 2015 sebagai ekspresi setelah permohonan grasinya ditolak Jokowi. Menurut Chinthu, Myuran menemukan kedamaian dengan apa yang mungkin terjadi jelang eksekusi mati. Meskipun demikian, keluarga merasa hukuman mati seharusnya tidak diberikan pada Myuran.
Myuran adalah satu dari sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi mati setelah permohonan grasi pada Presiden Joko Widodo ditolak. Eksekusi mati dijadwalkan dilakukan pada Selasa, 28 April 2015, di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Jelang pelaksanaan eksekusi, kawasan dermaga Wijaya Pura yang menuju Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, mulai tertutup. Beberapa warga yang berencana menghabiskan akhir pekan pada Minggu pagi, 26 April 2015 pun terpaksa mengurungkan niatnya. Penutupan dermaga merupakan imbas dari kian dekatnya waktu eksekusi sembilan dari sepuluh terpidana mati.
Pengetatan kawasan dermaga juga terjadi di gerbang barat dan timur pos penjagaan. Aktivitas bongkar muat ikan di sisi timur telah ditutup sejak sebulan lalu. Kegiatan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) yang berjarak satu jam dari Wijaya Pura.
NEWS.COM.AU | AMIRULLAH | VENANTIA MELINDA