TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Ade Komaruddin, mengatakan mekanisme rekonsiliasi lewat Musyawarah Luar Biasa bisa ditempuh jika didukung 2/3 pemilik suara partai. Menurut dia, hak suara itu ada pada kepengurusan sebelum Golkar dilanda sengketa kepengurusan. "Bukan lewat Pelaksana Tugas," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 25 April 2015.
Menurut Ade, para pemilik suara yang berasal dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah tingkat I dan II tak bisa dinonaktifkan pascaputusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara yang menunda pemberlakuan surat ketetapan legalitas partai yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Kalau ada keputusan membentuk Plt., itu ngawur," katanya.
Gagasan rekonsiliasi dilontarkan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto seusai bertemu Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung dan Ade Komaruddin beberapa waktu lalu. Anak kandung mantan presiden Soeharto itu mendorong penyelesaian sengketa kepengurusan Golkar versi Agung Laksono dan Aburizal Bakrie lewat mekanisme Musyawan Nasional Luar Biasa sebelum Pilkada 2015.
Kubu Agung menilai gagasan itu hanya akan memperburuk proses penyelesaian sengketa. Sebab, dukungan 2/3 pemilik suara partai tidak mungkin terbentuk lantaran masing-masing kubu mengklaim kepengurusan yang berbeda. Kubu Ical masih mempertahankan kepengurusan lama, sedangkan kubu Agung menonaktifkan seluruh pengurus DPD dan menunjuk Plt.
Menurut Ade, kepengurusan Aburizal menyambut baik gagasan Munaslub. Hanya saja, opsi itu harus dipikirkan secara matang dengan mematuhi aturan organisasi. "Kepanitiannya juga harus diterima kedua pihak. Jadi harus dipikirkan betul formulanya. Jangan sampai memperburuk keadaan. Keadaan sekarang sudah ruwet," katanya.
Meski demikian, kata Ade, kepengurusan Aburizal saat ini masih menggantungkan penyelesaian lewat mekanisme hukum. Ia berharap mekanisme itu bisa selesai sebelum pendaftaran bakal calon kepala daerah pada Juli 2015. "Kami kan sedang berproses di pengadilan. Jadi tunggu dulu lah putusan pengadilan," ujarnya.
RIKY FERDIANTO
Berita terkait
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
15 jam lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
11 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
19 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
20 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
20 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
21 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
24 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
30 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
30 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot
36 hari lalu
Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck
Baca Selengkapnya