Badrodin: Pekan Ini Sudah Ada Wakapolri  

Reporter

Selasa, 21 April 2015 15:02 WIB

Jenderal Badrodin Haiti menjawab pertanyaan wartawan usai pelantikan sebagai Kapolrii di Istana Negara, Jakarta, 17 April 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, akhir pekan ini, nama wakil yang akan mendampinginya akan segera keluar. Menurut Badrodin, hari ini rencananya dilaksanakan sidang untuk menentukan siapa yang akan menjadi Wakapolri mendampinginya.

“Kalau hari ini personel dewan lengkap akan dilakukan hari ini, bisa juga nanti malam dan besok pagi. Paling tidak akhir minggu ini sudah ada Wakapolri,” ujar Badrodin seusai melakukan cek keamanan persiapan KAA di Gedung Merdeka, Bandung, Selasa, 21 April 2015.

Terkait dengan calon wakilnya, Badrodin tidak membeberkan secara gamblang. Badrodin hanya mengatakan yang penting calon Wakapolri sudah berbintang tiga. “Nama-nama calonnya seluruh bintang tiga yang ada di Polri akan dibahas,” kata Badrodin.

Saat ditanya mengenai Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang memiliki kans terbesar untuk menjadi wakilnya, Badrodin mengatakan hal tersebut diserahkan kepada Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri. “Semua itu saya serahkan kepada Wanjakti. Yang menjadi kriteria saya yang bisa mendampingi saya,” tutur Badrodin.

Nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan digadang-gadang sebagai orang nomor dua di institusi kepolisian. Peluang itu muncul setelah putusan praperadilan menganulir penetapan status tersangka yang pernah diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Selain Budi Gunawan, jenderal bintang tiga yang memiliki kans untuk menjadi orang nomor dua di institusi Polri adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komisaris Jenderal Suhardi Alius, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno.

Ada juga sejumlah perwira tinggi bintang tiga angkatan 1981 dan 1982 yang memiliki peluang jadi Wakapolri. Mereka adalah Kepala Badan Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution (1981), Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar (1982), mantan Sestama Lemhanas Komisaris Jenderal Boy Salamudin (1982), dan Kepala Badan Intelijen Keamanan Komisaris Jenderal Djoko Mukti Haryono (1981).

IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

20 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya