Mengapa Anak Macan Tutul Ada di Kolong Rumah Warga Cianjur?

Reporter

Kamis, 16 April 2015 11:53 WIB

Kamera GoPro menangkap gambar macan tutul secara terbalik saat dijatuhkan oleh hewan ini di Cagar Alam MalaMala di Afrika Selatan. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Bandung - Seekor anak macan tutul (Phantera pardus melas) berusia sekitar 7 bulan hidup telantar hingga ditemukan berada di kolong rumah warga di Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Ada dua kemungkinan anak macan itu bisa keluar dari kawasan Cagar Alam Gunung Simpang. Yakni ia terpisah dari keluarganya atau induknya baru mati.

Warga setempat dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat menyelamatkan anak macan tutul jantan itu dan membawanya ke Rumah Sakit Hewan Taman Safari Indonesia Bogor pada Senin lalu. Kepala Seksi Konservasi Wilayah BKSDA Jawa Barat M. Ari Wibawanto mengatakan anak macan tutul itu berumur sekitar 7 bulan atau baru lepas dari masa sapih. "Sepertinya ia terpisah dari kawanannya agak lama karena kelaparan dan kehausan," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 16 April 2015.

Kondisi 15 ribu hektare Cagar Alam Gunung Simpang, kata Ari, masih bagus. Mangsa macan tutul, seperti celeng atau babi hutan, masih memadai. Macan tutul juga bebas dari pemburu. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kawasan konservasi itu pada 2001-2002, jumlah macan tutul di sana diperkirakan 300 ekor.

Adapun Direktur Taman Safari Indonesia Bogor Tony Sumampau mengatakan ada kemungkinan induk anak macan itu mati oleh pemburu. Tony menepis asumsi anak macan itu dibuang atau ditinggalkan induknya karena cacat sejak lahir. "Anak itu sempat diasuh paling tidak selama 6 bulan. Pertanyaannya sekarang, induknya ke mana?" kata Tony.

Jika masih hidup, Tony mengatakan, sang induk akan mencari anaknya tersebut. Ada kemungkinan lokasi pencarian sang induk sampai ke kampung warga. Ia meminta warga dan petugas mewaspadai kemungkinan tersebut dan tidak menangkap induk macan tutul itu.

Biasanya, Tony melanjutkan, induk macan tutul melahirkan dua-tiga anak dalam sekali persalinan. "Kemungkinan ada satu-dua saudara anak macan itu yang masih bertahan hidup," katanya.

Saat dirawat di rumah sakit, anak macan tutul yang terlantar itu dalam kondisi lemah. Bobotnya hampir separuh dari berat anak macan normal seusianya. "Bangun dan jalan agak susah. Setelah diinfus lebih dari 24 jam, matanya mulai terlihat cerah," kata Tony.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

34 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

39 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

41 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

59 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya