Ashary Nurdin Ingin Jadi Dosen Bahasa Inggris  

Reporter

Rabu, 15 April 2015 08:56 WIB

Ilustrasi. pravasitoday.com

TEMPO.CO, Makassar - Ashary Nurdin, 33 tahun, peraih gelar magister di Universitas Negeri Makassar (UNM) yang ditemukan tewas di Menara Phinisi, Makassar, Senin, 13 April 2015, dikenal sebagai sosok berprestasi. Sulung dari empat bersaudara itu bercita-cita menjadi dosen. "Bilangnya ke keluarga ingin jadi dosen," kata ayah Ashary, Andi Nurdin, Selasa, 14 April 2015.

Ashary menyelesaikan studinya selama dua tahun pada program pendidikan bahasa Inggris pascasarjana UNM. Ia diwisuda pada 26 November 2014 dan dinyatakan lulus cum laude dengan indeks prestasi kumulatif 3,97. Sebelumnya, Ashary meraih gelar sarjana jurusan Sastra Inggris Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan IPK 3,68.

Nurdin menceritakan anaknya itu menyukai sastra Inggris. Saat mendaftar sebagai mahasiswa untuk program strata satu pada 2000, Ashary sebenarnya lulus pada dua jurusan berbeda di dua universitas. "Ia pilih Sastra Inggris Unhas ketimbang Psikologi UNM," ucapnya mengenang.

Saat itu Nurdin menyarankan Ashary masuk jurusan psikologi. Alasannya, saat itu jurusan psikologi baru pertama kali dibuka dan dinilai mempunyai prospek cerah untuk mendapatkan pekerjaan. Namun keluarga akhirnya luluh dengan keinginan korban.

Pilihan Ashary mengambil program studi sastra Inggris dibuktikannya dengan sederet prestasi. Ashary tercatat sebagai anggota tim debat bahasa Inggris Unhas dan melahirkan sejumlah karya serta penghargaan. "Total ada lima karyanya, baik cerpen atau novel. Salah satunya dapat penghargaan dari Kemenpora pada 2004 lalu," kata Nurdin.

Selain membuat cerpen dan novel, Ashary pernah membuat film pendek dan lukisan. Kegemaran lainnya adalah membaca. Tak mengherankan di kamar Ashary terpajang ratusan buku. Setiap bulan, kata Nurdin, anaknya pasti membeli beberapa buku untuk menambah koleksinya.

Ashary ditemukan tidak bernyawa di balkon lantai 5 Menara Phinisi, Senin kemarin. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah remuk, seperti telah jatuh dari ketinggian. Tulang kepala dan kedua kakinya patah. Setelah divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, mayat korban dibawa ke rumah duka. Keesokan harinya, tepatnya Selasa, 14 April, sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah Ashary dikuburkan di tempat pemakaman Islam di Sudiang, Makassar.

Kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban. "Sampai sekarang belum bisa dipastikan, apakah bunuh diri atau bukan," kata Kepala Polsek Rappocini Komisaris Ade Hermanto.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

3 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

3 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

3 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

4 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

4 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

4 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

4 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

5 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

5 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya