Kasus E-KTP, KPK Belum Tetapkan Tersangka Baru

Reporter

Selasa, 14 April 2015 21:41 WIB

Sejumlah mahasiswa membawa parsel berisi lem dan racun tikus yang akan diberikan kepada Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi, di Universitas Muhammadiyah Surabaya, 30 Maret 2015. TEMPO/FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mengakui telah melakukan gelar perkara kasus dugaan korupsi pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik). Meski demikian, Wakil Ketua KPK sementara Johan Budi mengatakan belum ada tersangka lagi.

"Ada ekspose beberapa waktu yang lalu, tapi belum ada tersangka baru," ujar Johan di kantornya, Selasa, 14 April 2015.

KPK baru menjerat satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi E-KTP ini yakni bekas pejabat pembuat komitmen, Sugiharto. Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri itu resmi menjadi tersangka dalam proyek senilai Rp 6 triliun itu pada Selasa, 22 April 2014. Angka sementara kerugian negara akibat proyek tersebut sekitar Rp 1 triliun. Kasus ini masih dalam tahap penyidikan.

Kasus dugaan korupsi E-KTP menyeruak ke publik atas 'nyanyian' bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Nazaruddin mengaku korupsi e-KTP langsung dikendalikan bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Bendahara Umum Golkar Setya Novanto. Anas kini mendekam di Rumah Tahanan KPK karena perkara korupsi Hambalang. Nazar mengklaim tahu kongkalikong proyek ini karena sebagai pelaksana proyek bersama Andi Saptinus.

Menurut Nazar, ada juga jatah duit untuk Menteri Dalam Negeri saat itu, Gamawan Fauzi. Duit itu ada yang ditransfer lewat pejabat pembuat komitmen dan ada pula melalui Sekretariat Jenderal. Atas pernyataannya itu, Nazar dilaporkan Gamawan ke Polda Metro Jaya.

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan ekspose tersebut terkait perkara lama atau yang menjerat Sugiharto. "Kami ingin penyelesaiannya dipercepat," ujar Zulkarnain. Dia berharap Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan memberikan perhatian lebih audit jumlah kerugian segera rampung.

Dia membantah akan ada tersangka baru dalam waktu dekat ini. Menurut Zulkarnain, kasus itu bisa berkembang setelah masa tugas pimpinan KPK jilid 3 ini berakhir pada Desember mendatang. "Kalau ada yang baru, nanti menunggak lagi. Kita nggak mau lah tunggakan-tunggakan itu terlalu banyak untuk periode keempat," kata Zulkarnain.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

48 menit lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

3 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

10 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

11 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

12 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

16 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

16 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

17 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

20 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya