Komnas HAM: Konflik Umat Beragama Melibatkan Aparat Negara  

Reporter

Editor

Yuliawati

Selasa, 7 April 2015 18:19 WIB

Sekertaris Jendral Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat (Kedua Kiri) didampingi dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban dalam penyerangan Muslim Syiah di Sampang, Muhammad Zaini (Kanan), Muhaimin Hamama (Kedua Kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (31/08). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) M. Imdadun Rahman menyebut aparat negara terlibat dalam meningkatnya kasus intoleransi antarumat beragama di Indonesia. Aparat disebut sering kali melakukan pembiaran saat kasus kekerasan terjadi.

"Di lapangan, kita selalu melihat adanya ketidaktegasan dari aparat negara," kata Imdadun di kantor Komnas HAM, Selasa, 7 April 2015. Imdadun menilai aparat negara malah memberikan impunitas pada pelaku kekerasan. Tak hanya itu, korban yang seharusnya dibela negara justru menjadi obyek kriminalisasi oleh aparat.

Dia mencontohkan kasus penyebaran kebencian oleh kelompok yang mendeklarasikan diri sebagai Aliansi Nasional Anti-Syiah. Kelompok tersebut fokus menyuarakan penolakan dan kebencian pada ajaran Syiah. "Pemerintah membiarkan bahkan ada indikasi difasilitasi oleh aparat negara."

Koordinator Desk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Komnas HAM Jayadi Damanik menyebut upaya penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran kebebasan beragama makin sulit dilakukan. "Pelaku pelanggaran juga melibatkan aparatus negara," kata Jayadi.

Misalnya saja, ujar Jayadi, yang terjadi pada penyerangan Masjid Az Zikra Sentul, Bogor. Dalam bentrok sekelompok orang dan petugas keamanan masjid yang terjadi pada 11 Februari lalu itu, satu orang menjadi korban luka serius. Tindak kekerasan itu merupakan buntut tuntutan untuk menurunkan spanduk anti-Syiah yang dipasang di kompleks Az Zikra.

Berdasarkan temuan Komnas HAM, Jayadi menyimpulkan aparat Polres Bogor turut bersalah dalam peristiwa itu. Salah satunya terjadi saat polisi menangani 34 tersangka yang ditangkap. "Polisi membiarkan saja upaya pemaksaan keyakinan terhadap mereka yang ada di tahanan Polres Bogor," kata Jayadi.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya