Seorang Saksi Mengaku Melihat Cek Diserahkan ke Akbar
Reporter
Editor
Senin, 14 Juli 2003 15:40 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Hasta Graha Bumi Persada, Ishadi Saleh, distributor sembako rekanan Bulog, mengaku melihat sendiri Deputi Keuangan Bulog (waktu itu) Ruskandar menyerahkan cek kepada Akbar Tandjung. “Dalam map ada amplop yang berisi cek. Jumlahnya ada sekitar dua lembar tapi nilainya saya tidak tahu, “ kata Ishadi Saleh usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis(10/1). “Pak Akbar waktu itu hanya manthuk-manthuk (mengangguk-anggukan kepala), tidak membuka map itu,” kata dia lagi. Ishadi sempat mendengar Ruskandar meminta kepada Akbar untuk membuatkan tanda terima. Namun dijawab Akbar dia akan membuatkannya belakangan. “Nanti gampanglah. Saya susulkan,” kata Ishadi menirukan ucapan Akbar Tanjung ketika itu. Tidak berapa lama, map itu diambil seseorang yang sudah berada di ruangan tersebut. “Anggapan saya map itu diambil untuk dibuatkan tanda terima,” kata dia. Ishadi diperiksa selama kurang lebih dua jam mulai pukul 09.30 WIB. Pemeriksaan ini berkaitan dengan dijadikannya mantan Menteri Sekretaris Negara Akbar Tandjung sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana nonbujeter Bulog untuk penyaluran sembako. Menurut Ishadi, keterangan yang diberikan kepada jaksa penyidik tidak ada yang baru. Sebelumnya ia pernah menyampaikan penjelasan yang sama ketika diminta sebagai saksi dalam kasus penyelewengan dana nonbujeter Bulog dengan tersangka Rahardi Ramelan. “Sekarang tersangkanya kan Pak Akbar. Barangkali (penyidik) perlu ketegasan saja,” Ishadi berkata dengan logat Jawa yang kental. Ishadi menjelaskan, ia datang bersama Ruskandar bertemu dengan Akbar Tanjung di kantor Mensesneg. Sebagai pengusaha, ia berharap bisa lebih kenal dekat dengan Mensesneg. “Pak Akbar kan banyak kenalannya, barangkali ada yang membutuhkan gula atau terigu kan bisa menghubungi saya,” papar dia. Setibanya dia di kantor Menesneg bersama Ruskandar, di ruangan Akbar sudah ada sekitar lima sampai tujuh orang. Ishadi tidak kenal satu pun orang tersebut. Mengenai rencana penggunaan dana yang diperleh dari dana non-bujeter Bulog tersebut, Ishadi megaku tidak tahu sama sekali. Dia menyebutkan, selama perbincangan dengan Akbar tidak menyinggung masalah penyaluran sembako melalui Yayasan Raudhatul Jannah tersebut. (Suseno – Tempo News Room)
Berita terkait
Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024
1 menit lalu
Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
42 menit lalu
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.