Depdagri Tidak Setujui Perkawinan Antarwaria

Reporter

Editor

Sabtu, 20 Agustus 2005 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Dirjen Administrasi dan Kependudukan Departemen Dalam Negeri, Abdurrahman Saleh, mengatakan Depdagri tidak akan menyetujui permohonan kawin sesama banci (waria). Rujukannya, termasuk semua agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia. "Kita tidak akan menyetujui itu. Aneh rasanya jika menyetujui," papar Abdurrahman di acara sosialisasi soal tertib Administrasi dan Kependudukan di kantor Gubernur NTB, Sabtu (20/8) siang.Menurut Abdurrahman, keinginan waria untuk kawin sesama jenis itu permohonannya sudah ke Mendagri dan ke Presiden. Bahkan, permohonan itu langsung lewat pimpinan waria yang bergelar seorang doktor. "Silakan saja kalau permohonan itu sampai ke atas," paparnya.Abdurrahman meminta membedakan aturan, baik itu berbentuk undang-undang atau sejenisnya, soalperkawinan antarwaria. Rujukan mereka memakai aturan yang ada di beberapa negara di Eropa. Tapi, lanjutnya, hal itu jelas berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Menurut data yang masuk di Direktorat Jenderal Administrasi dan Kependudukan Departemen Dalam Negeri jumlah waria di Indonesia tercatat sebanyak 400 ribu. Jumlah itu tersebar di pelbagai daerah di Indonesia, dan terbanyak di Pulau Jawa. "Jumlah ini bisa saja lebih atau sebaliknya," tegas Abdurrahman.sujatmiko

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

13 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

16 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

53 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

59 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya