Wah, TKI Bermasalah Ternyata Banyak dari Jawa Barat
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 31 Maret 2015 19:58 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah berencana memulangkan 1,8 juta tenaga kerja Indonesia yang melebihi batas waktu tinggal dalam izin atau overstay di luar negeri. Dari jumlah tersebut, menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Hening Widiatmoko, TKI yang berasal dari Jawa Barat menyumbang angka terbesar.
Setelah pemberlakuan moratorium pengiriman TKI ke negara-negara Timur Tengah saja, kata Hening, hampir seperempat dari total TKI berasal dari Jawa Barat. "Dari 400.000-an TKI yang pergi setiap tahun, antara 120.000 dan 130.000 itu dari Jawa Barat. Sebelum moratorium bisa dua kali lipatnya," kata Hening di Bandung, Selasa, 31 Maret 2015.
Menurut Hening, ada dua negara yang menjadi favorit TKI asal Jawa Barat, yakni Uni Emirat Arab dan Taiwan. "Dua negara itu destinasi favorit TKI asal Jawa Barat. Hampir 50.000 orang Jawa Barat ke sana. Itu pilihan mereka setelah Timur Tengah ditutup," katanya.
Hening meminta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melibatkan pemerintah daerah untuk mempersiapkan pemulangan TKI yang bermasalah. "Pemulangan sekian banyak orang, lalu mereka akan diberi kesempatan apa? Bisa jadi masalah sosial di sini," katanya.
Hening mengatakan pemerintah berencana memulangkan TKI yang overstay dari seluruh dunia, tapi waktu pemulangan belum pasti. Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan usul anggaran pemulangan para TKI dari pelabuhan dan bandar udara ke ibu kota kabupaten/kota di Jawa Barat dalam pembahasan APBD-Perubahan untuk berjaga-jaga jika mereka dipulangkan tahun ini.
"Pemulangannnya kapan, biaya dari mana, masih tanda tanya," katanya. "Kami ajukan di anggaran perubahan sehingga kalau akhir tahun ini ada pemulangan, kita sudah punya dana untuk membantu."
Hening mengklaim pemerintah Jawa Barat sudah menyiapkan program pembinaan TKI yang baru pulang dari luar negeri, terutama bagi TKI yang sudah tidak memungkinkan lagi kembali karena faktor usia. "Mereka kami arahkan untuk mencoba wirausaha kecil-kecilan di sektor mikro. Rintisan program wirausaha ini sudah berjalan sejak 2012," katanya.
Menurut data BNP2TKI, pemerintah berencana memulangkan 1.870.148 TKI-B alias yang sudah melanggar izin tinggal dari seluruh dunia. Jumlah terbesar berada di Malaysia, yakni 1,25 juta orang, lalu Arab Saudi (588.076). Selebihnya tersebar di Afrika 896 orang, Eropa (972), Timur Tengah selain Arab Saudi (20.748), kawasan Asia Timur, Tengah, dan Selatan (2.158), negara di Pasifik (600), Amerika Utara, Tengah, dan Selatan (120), serta Australia (1.588).
AHMAD FIKRI