Kontroversi Bendera Mirip ISIS Berkibar di Makassar  

Reporter

Senin, 30 Maret 2015 05:28 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO , Makassar: Bendera mirip bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dikibarkan dalam sebuah acara tabligh akbar dan pengajian di Kompleks Perumahan Pesona, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Minggu, 29 Maret 2015. Dari pantauan Tempo di depan lokasi itu, ada pula spanduk bertuliskan 'Isu ISIS Pengalihan Kenaikan Harga BBM' dengan lambang ISIS.

Tidak jauh dari tempat itu, atribut menyerupai bendera ISIS juga terlihat pada sebuah bangunan yang tengah dikerjakan. Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Biringkanaya, Komisaris Azis Yunus, membenarkan adanya kegiatan oleh kelompok pengajian yang dipimpin Ustadz Muhammad Basri. Namun, soal adanya bendera kelompok teroris itu dibantahnya. "Itu hanya mirip bendera ISIS," ucapnya, Minggu, 29 Maret.

Dalam kegiatan itujuga ada spanduk bertuliskan hapuskan penjajahan Cina. Kelompok pengajian itu melarang aparat, warga sekitar, dan wartawan yang ingin mengambil gambar atau mendekati lokasi acara.

Azis mengaku tidak mengetahui nama kelompok yang menggelar tabligh akbar dan pengajian itu. Basri sendiri diketahui pernah menjadi pembina Tahfidz Quran Masjid Ridha. Masjid itu berada beberapa ratus meter dari lokasi tabligh akbar. Di masjid ini pula dulunya beredar kabar adanya pembaitan kelompok ISIS di Makassar.

Azis mengatakan kelompok yang dipimpin Basri memang selalu menghelat pengajian setiap bulannya. "Biasanya pada minggu ganjil terakhir pada setiap bulan," ucapnya.

Kepolisian tidak pernah memberikan izin perihal kegiatan itu. Namun, pihaknya tidak melarang kelompok itu menggelar kegiatan keagamaan. "Kami tetap waspadai adanya penyebaran paham radikal di dalamnya," tutur dia.

Hal serupa disampaikan juru bicara Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi. Endi menyebut pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas setiap orang atau kelompok yang mencurigakan. "Kami terus monitoring. Selama tidak melakukan aksi kekerasan dan menyebarkan ajaran radikal, kami tidak bisa sembarangan menangkap," kata Endi.

Dalam tabligh akbar dan pengajian itu sendiri, Basri menyatakan pihaknya mengecam pelbagai kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat. Soal keberadaan ISIS pun dinilai cuma pengalihan isu dari pihak pemerintah mengenai kebijakan menaikkan tarif BBM yang menyengsarakan rakyat. Kelompok ini pun menyebut bukan bagian dari ISIS.

Atribut menyerupai bendera ISIS yang dikibarkan adalah bendera tauhid dengan kalimat Laa Ilaha Illala. Basri menambahkan pihaknya meminta pemerintah menerapkan Daulah Islamiyah. Itu diklaimnya adalah solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan negara.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

6 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

27 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

29 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

29 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

30 hari lalu

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

30 hari lalu

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

30 hari lalu

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

KPK mengapresiasi putusan Majelis Hakim Tipikor terhadap bekas Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

43 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

46 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya