Seorang supir Angkutan Kota Koperasi Wahana Kalpika duduk di atas mobilnya saat melakukan mogok beroperasi di depan pintu masuk Pantai Indah Kapuk, Jakarta, (11/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Makassar: Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar segera menaikkan tarif angkutan dari Rp 4.500 per orang menjadi Rp 5.000 per orang. Kenaikan tarif tersebut mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan pemerintah Sabtu lalu.
"Kenaikan tarif angkot ini akan diberlakukan dalam pekan depan,"kata Pelaksana Tugas Ketua Organda Makassar Zainal Abidin saat dihubungi Minggu, 29 Maret 2015.
Menurut Zainal, kenaikan tarif tersebut sesuai skema yang disepakati antara Organda-Pemerintah Makassar. Organda juga sudah menyampaikan skema naik turunnya tarif ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Makassar pada Januari lalu.
Dalam skema naik turunnya tarif angkot, kata Zainal, Organda -Pemerintah Makassar telah menyepakati bahwa tarif angkot akan dinaikkan atau diturunkan berdasarkan patokan harga premium.
Skema tarif angkot tersebut yaitu : Harga Premium Rp 5 ribu - Rp 6 ribu per liter. Tarif penumpang umum yang berlaku sebesar Rp 4 ribu per orang dan Rp 3 ribu untuk pelajar. Premium Rp 6 ribu - Rp 7 ribu perliter, tarif Umum Rp 4.500 dan pejalar Rp.3.000 per penumpang. Premium Rp 7 ribu - Rp 8 ribu per liter, tarif umum Rp 5 ribu dan pelajar Rp 3000 per penumpang. Premium Rp 9 ribu - Rp 10 ribu per liter, tarif umum Rp 6 ribu dan pejalar Rp 4 ribu per penumpang.
Tarif angkot di Makassar beberapa kali mengalami penaikan dan penurunan tarif angkot. Pada November 2014, tarif angkot naik menjadi Rp 5.000 per penumpang . Tarif tersebut diturunkan pada Januari 2015 menjadi Rp 4.500 per penumpang dari Rp 3.000 per orang untuk pelajar.
"Makanya ,pada Januari lalu kami siapkan skema naik turunnya tarif angkot berdasarkan harga BBM," kata Zainal.
Zainal meminta maaf kepada masyarakat terkait rencana perbelakuan tarif angkot yang baru. Menurut Zaainal, kenaikan harga BBM otomatis berpengaruh pada komponen biaya usaha angkutan kota.
Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Marimin Tahir mengatakan pihaknya akan mengkaji rencana kenaikan tarif angkot pasca penaikan harga BBM pada Sabtu lalu. "Nanti , akan dikaji dalam tim dinas perhubungan Makassar," kata Marimin.