Tangkal ISIS, Mantan Wakil BIN Minta Tiga Regulasi Direvisi  

Reporter

Editor

Kurniawan

Kamis, 26 Maret 2015 15:57 WIB

Kerabat Abdul Hakim Munabari, terduga anggota jaringan islam radikal ISIS yang di tangkap satuan Densus 88 di depan rumahnya di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen Malang, Jawa Timur, 25 Maret 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Semarang - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali menyatakan saat ini aparat keamanan sering kecolongan jika ada warga negara yang melakukan gerakan kekerasan atas nama agama.

"Aturan saat ini menyebutkan orang baru bisa ditindak jika sudah melakukan perbuatan nyata," kata As'ad di Semarang, 25 Maret 2015.

Untuk menangkal gerakan terorisme maupun radikalisme, seperti kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), As'ad mengusulkan adanya revisi tiga aturan. Pertama, perbaiki Undang-Undang Kewarganegaraan. Aturan ini harus dirinci, jika ada orang yang pergi ke negara yang dilarang, status kewarganegaraannya bisa dicabut.

Kedua, As'ad juga meminta agar Undang-Undang Anti-terorisme direvisi. "Mestinya teror bisa ditindak selagi masih dalam perencanaan," ujarnya.

Caranya, kata dia, dalam undang-undang harus dirinci apa saja rencana teror yang bisa ditindak. Misalnya, diurai pernah ikut latihan organisasi teroris, pernah ikut aktif organisasi tertentu yang ada kaitannya dengan terorisme, hingga pernah pergi ke luar negeri yang ada kaitannya dengan gerakan terorisme.

Ketiga, As'ad mengusulkan adanya revisi KUHP yang menyangkut perbuatan kebencian, penghinaan, dan penghujatan. Pasal ini juga harus dirinci lebih lanjut agar bisa digunakan.

Menurut As'ad, keran demokrasi pada era Reformasi menyebabkan sebuah aturan terlalu longgar sehingga tak bisa digunakan. Karena itu, As'ad usul agar ada revisi undang-undang sehingga bisa digunakan menindak terorisme. "Tapi undang-undang ini tidak bisa disalahgunakan untuk menindak aktivis politik," kata As'ad.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya