Jawa Barat Serahkan Proyek 'Shinkansen' ke Swasta  

Reporter

Selasa, 24 Maret 2015 17:47 WIB

Penggemar kereta api menyambut kereta cepat kali pertama dari Hokuriku "shinkansen", atau kereta peluru, di stasiun Kanazawa, Ishikawa, Jepang, 14 Maret 2015. Jepang meluncurkan layanan kereta peluru baru yang menghubungkan Tokyo dengan wilayah tengah di wilayah pesisir Jepang. (Jiji Press/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan rencana membangun kereta peluru ala Shinkansen di Jepang akan dilanjutkan. "Pemerintah ingin, bila proyek itu bersifat komersial, orientasinya B to B (business to business)," kata Deny di Bandung, Selasa, 24 Maret 2015.

Proyek kereta peluru itu akan menempuh Bandung-Jakarta dalam waktu 37 menit dengan melewati lebih dari 40 terowongan dalam jarak 141 kilometer. "Sekarang feasibility study sedang dilaksanakan," ujar Deny.

Menurut Deny, pemerintah memproyeksikan proyek infrastruktur komersial di Jawa dan Bali bakal digarap swasta. Pemerintah akan membantunya dengan menerbitkan aturan baru untuk mempermudah kerja sama swasta guna menggarap proyek infrastruktur komersial tersebut. "Bagaimana mempermudah kerja sama swasta di bawah naungan pemda," katanya.

Deny mengatakan tidak hanya kereta peluru yang diproyeksikan akan digarap swasta, tapi juga sejumlah proyek infrastruktur lain, seperti pelabuhan dan jalan tol. Dia mencontohkan, pelabuhan laut Cilamaya di Karawang juga diproyeksikan digarap swasta, serta sejumlah rencana proyek pembangunan jalan tol baru seperti Sukabumi-Cianjur dan Cileunyi-Tasikmalaya. "Skemanya sama, B to B," ucapnya.

Menurut Deny, pemerintah memutuskan membuka kajian untuk menggeser posisi pelabuhan tersebut. "Lokasinya akan disesuaikan dengan untung-ruginya terhadap instalasi pipa Pertamina. Pergeseran bisa ke arah mana saja, atau menjorok ke laut," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan layanan kereta supercepat peluru Jakarta-Bandung akan menyingkat perjalanan kedua kota itu hingga seperempatnya. "Jakarta-Bandung nanti hanya 30 menit," ujarnya di Jalan Sukajadi, Bandung, Jumat, 20 Maret 2015.

Ridwan mengatakan pemerintah, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno, tengah berencana membuat kereta cepat Jakarta-Bandung itu. Menurut Ridwan, dia dan Menteri Rini telah membahasnya kemarin.

"Rencananya proyek ini dimulai tahun depan," ujar Ridwan saat ditemui di Paris Van Java, Jalan Sukajadi, Bandung, Jumat, 20 Maret 2015.

Proyek itu dilakukan karena pemerintah menilai pertumbuhan ekonomi koridor Bandung-Jakarta mentok. Pemerintah, menurut Ridwan, tidak mungkin melakukan perkembangan infrastruktur apa pun kecuali mempercepat jarak tempuh Jakarta-Bandung. Saat ini, jarak Jakarta-Bandung sekitar 150 kilometer ditempuh dalam waktu paling cepat dua jam melalui jalan tol.

AHMAD FIKRI






Berita terkait

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

20 jam lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

4 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

6 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

6 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

7 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

8 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

8 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya