TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan penyidik berhasil melacak nomor ponsel yang digunakan untuk meneror. Dalam pesan, peneror mengaku anggota ISIS yang berasal dari Lampung Timur. Ancaman yang ia sebar antara lain meledakkan pesawat di Bandar Udara Soekarno-Hatta dan membunuh Presiden Joko Widodo.
Teror dimulai sejak menyebarnya pesan berantai dari nomor 085758905xxx pada Rabu, 18 Maret lalu, yang berisi pesan, "Pesawat Lufthansa rute jakarta-berlin tergelincir saat take off di Bandara Soetta pukul 10.25 diperkirakan semua tewas. Pak Nur Rakhman, Pegawai Atc Soetta 085758905xxx".
Saat ditelusuri, pengirim pesan kembali mengirimkan pesan, "Semua kepolisian mau kami habisi. Tinggal tunggu waktu. Kami anggota ISIS sudah sakit hati, Jokowi juga harus mati." Pesan terakhir yang dikirim berbunyi, "Kami telah instruksi anggota kami untuk bersiap-siap menghancurkan kalian. Kami dari Lampung Timur, markas kami di Sumur Kucing Lampung Timur."
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan pengirim pesan singkat yang mengaku anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dapat dikenai Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Tetapi, kata Agus Rianto, perlu penyidikan lebih lanjut untuk menerapkan undang-undang tersebut kepada peneror.
"Tindakan teror itu jika sudah sangat meresahkan, menimbulkan ketakutan yang sangat luas maka bisa dijerat maksimal Undang-Undang Terorisme," kata Agus kepada Tempo, Ahad, 22 Maret 2015.
Agus Rianto meminta masyarakat agar tidak secara spontan mengirimkan kembali pesan-pesan yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya. "Segera saja laporkan ke polisi jika pesan itu mengandung unsur teror, meresahkan, supaya masyarakat tidak panik," kata dia.
Ia mengatakan kepolisian tak pernah menganggap remeh setiap ancaman dan teror yang meresahkan masyarakat. Kepolisian, kata dia, akan melakukan identifikasi dan berupaya maksimal mencegah aksi teror meluas.
DINI PRAMITA | JONIANSYAH | AFRILIA SURYANIS
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
29 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
37 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
38 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
41 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
41 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
41 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya