Termasuk Jaringan Teroris, Ini Beda ISIS dengan Al-Qaeda

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 22 Maret 2015 12:52 WIB

Para tahanan ditembak mati oleh anggota ISIS, mereka dituduh melakukan kegiatan mata-mata atau agen intel. Lokasi dan tanggal eksekusi, tidak disebutkan dalam video tersebut, 14 Maret 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Perencanaan Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian mengatakan hampir semua organisasi Islam memiliki kesamaan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yakni ingin mendirikan negara Islam. Namun, yang membedakan adalah caranya.

"Kalau ISIS menghalalkan kekerasan, bahkan terhadap sesama muslim sendiri," kata Tito saat ditemui Tempo di kantornya.

ISIS, menurut Tito, menyebarkan ideologi takfiri yakni mengkafirkan kelompok lain yang tak sepaham dengannya. Mereka tak segan menyakiti bahkan membunuh kelompok-kelompok yang berseberangan dengannya. Misi ISIS adalah mendirikan negara Islam di dunia dan menjadikan hukum Islam sebagai aturannya, seperti zaman Nabi Muhammad dulu. Mereka menganggap zaman Nabi Muhammad damai karena ada Islam. "Makanya ISIS ingin mendirikan negara Islam di dunia dan memerangi yang tidak sepahaman," ujarnya.

Jaringan teroris besar lainnya, Al-Qaeda, juga ingin mendirikan negara Islam, namun mengharamkan membunuh sesama orang Islam, anak-anak, dan perempuan. Al-Qaeda didirikan oleh Osama bin Laden dengan ideologi Manhaj Salafi. "Kalau ISIS boleh membunuh, bahkan orang tua pun boleh dibunuh kalau menentang."

Tito menambahkan ISIS merupakan pecahan dari Al-Qaeda. Saat itu jaringan Al-Qaeda di Irak ada yang bernama Al-Qaeda in Iraq (AQI) yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Saat konflik Suriah terjadi, Baghdadi mendeklarasikan terbentuknya ISIS sekaligus memimpinnya.

Sedangkan pecahan Al-Qaeda lainnya, Jabat Nusra, hingga saat ini belum mendeklarasikan masuk dalam ISIS. "Banyak faktor yang mendorong orang bergabung dengan jaringan teroris," ujarnya.

Di Indonesia, menurut Tito, juga tak lepas dari jaringan teroris internasional, termasuk ISIS dan Al-Qaeda. Di Indonesia ada dua organisasi Islam yang moderat, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya