Diduga ke Suriah Ikut ISIS, Ternyata di Bogor Menanam Sayur

Reporter

Jumat, 20 Maret 2015 07:36 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Kendari - Pengurus Yayasan Wakaf Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara membantah pemberitaan di sejumlah media yang mengabarkan ada enam anak asuhnya ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Bingung kok ada pemberitaan kalau seperti itu. Apa yang mendasari Kepolisian Semarang menyatakan enam warga Sultra bergabung dengan ISIS. Lah, mereka masih ada di Bogor menanam sayur. Ini saya masih kontak dengan mereka," ujar Sekretaris Yayasan Wakaf Bahteramas Fatmayani Harli Tombili, yang ditemui di kantornya Kamis malam, 18 Maret 2015.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Tengah menelusuri enam warga yang dikabarkan hilang dan diduga bergabung dengan kelompok militan ISIS. Enam orang itu diidentifikasi sebagai warga Sulawesi Tenggara yang pernah menempuh studi pascasarjana di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.

Menurut Fatmayani, enam warga Sulawesi Tenggara yang merupakan alumnus Magister Agama Islam Universitas Sultan Agung (Unissula) Kota Semarang, Jawa Tengah, tersebut saat ini tengah mengikuti pelatihan di Bogor. Mereka dilatih di perusahaan Mutiara Keraton Jimmy Hantu bersama 18 rekan mereka untuk keberangkatan pertukaran pemuda ke Korea Selatan.

Fatmayani menduga informasi itu bermula ketika enam warga Sultra yang terdiri atas Yono, Dian Saputra, Endi, Muh Acun Wardoyo, Muh Zulkifli dan Anwar Hadipapo tengah mengurus paspor untuk ke Korea Selatan pada 3 Februari 2015 lalu di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Semarang.

Karena ada urusan mendesak di tempat pelatihan, setelah mengurus paspor, enam warga Sulawesi Tenggara itu pun meminta Imigrasi Semarang agar pengambilan paspor bisa diwakili. Fatmayani menduga proses pengurusan paspor yang lantas menjadi acuan informasi Polda Jawa Tengah mensinyalir anak asuhnya bergabung bersama ISIS

"Arahan dari petugas Imigrasi, katanya pengambilan paspor bisa diwakili asalkan ada surat kuasa. Saya kenal dengan anak-anak asuh saya, tidak macam-macam. Mereka di sana itu mau belajar," ujar Fatmayani.

Sebanyak 24 orang warga Sulawesi Tenggara, kata Fatmayani, rencananya akan berangkat ke Korea Selatan dalam rangka pertukaran pemuda inbouns 4-H Farm Experience Program.

Mereka berangkat 4 April 2015 mendatang. Ke-24 warga Sulawesi Tenggara ini akan berada di Korea Selatan selama enam bulan untuk mempelajari teknik pertanian inkubator. Hasil kunjungan itu selanjutnya akan diterapkan di sejumlah daerah sentra pertanian di Sulawesi Tenggara.

Endi, alumnus magister Unisula yang akan berangkat ke Korea Selatan, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa ia bersama lima rekanya diperiksa kepolisian pekan lalu. Namun dalam pemeriksaan mereka membantah bagian dari gerakan ISIS. Jika pengurusan paspor yang dijadikan dasar kepolisian mengklaim mereka akan ke Suriah, Endi menegaskan alasan itu tidak mendasar.

"Kami didatangi oleh petugas yang mengecek aktivitas di tempat pelatihan, bahkan sampai ke kampus. Jadwalnya sangat ketat, tidak ada kegiatan lain yang kami ikuti," ujar Endi via telepon selular.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya