TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Imigrasi Tasikmalaya Achmad Suryansyah mengatakan akan memperketat pembuatan paspor di wilayahnya. Pengetatan dilakukan terutama untuk warga negara yang hendak pergi ke Timur Tengah.
Dia mengatakan Kantor Imigrasi bahkan akan menunda penerbitan paspor sebelum petugas mengecek langsung ke tempat tinggal pemohon. "Kami akan mengecek ke lapangan. Cek identitas kepada RT, RW, kepala desa, dan camat," katanya.
Pemegang paspor yang memberikan keterangan palsu saat memohon paspor, kata Achmad, akan dibatalkan permohonannya. Bahkan pemohon tidak akan diberi paspor lagi. "Ini bukan melanggar HAM. Tapi masalahnya untuk kebaikan atau bukan untuk kebaikan. Mereka berarti sudah memberi keterangan tidak benar. Kepalsuan identitas," kata dia.
Pengetatan penerbitan paspor dilakukan karena adanya warga negara Indonesia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah. Pemerintah Turki baru-baru ini menangkap 16 WNI yang diduga hendak bergabung dengan ISIS.
Di antara WNI tersebut adalah keluarga Daeng Stanzah. Ia dan istrinya, Ifah, dan dua anaknya, termasuk di antara 16 WNI yang ditahan.
Saat membuat paspor, Stanzah mengaku hendak berwisata. Dia dan keluarganya bahkan menandatangani surat bermaterai di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.
Semua persyaratan yang diajukan keluarga ini pun lengkap. Akibatnya, kata Achmad, pihaknya tak bisa melarang pembuatan paspor tersebut. "Jelas dan tegas mereka menandatangani di materai menyatakan akan berwisata," kata Achmad saat ditemui di kantornya, Kamis, 19 Januari 2015.
CANDRA NUGRAHA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
29 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
37 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
38 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
40 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
41 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
41 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya