Ini Alasan Mengapa Teroris Suka Sebarkan Paham di Medsos

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 19 Maret 2015 07:02 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat media sosial Nukman Luthfie mengatakan media sosial merupakan salah satu cara mudah untuk mengkampanyekan berbagai paham, termasuk terorisme. “Melalui media sosial, sangat mudah sekali itu,” kata Nukman saat dihubungi Rabu, 18 Maret 2015.

Melalui media sosial, Nukman menjelaskan, dengan mudah menemukan orang yang memiliki pandangan sepaham. Ide-ide orang itu bisa dilihat dari status atau hasil pemikirannya di media sosial. Selain itu, ide yang sepaham juga bisa dilihat dari akun yang mengikutinya di Twitter atau teman-temannya di media sosial Facebook. Kemudahan menemukan orang yang sepaham itu bisa menjadi cara untuk menemukan pengikut bagi yang bisa digandeng para teroris.

Kedua, media sosial juga cara yang sangat mudah untuk menyebarkan paham. Status atau cuitan bisa dilihat orang dan dengan mudahnya bisa menyebarkan paham. Penyebaran paham melalui tulisan itu lebih mudah pula dilakukan oleh akun anonim. “Penyebaran paham di media sosial itu ada yang dilakukan secara halus ataupun secara terang-terangan,” katanya. Nukman mengatakan akun anonim akan lebih berani menyebarkan berbagai paham khususnya tentang terorisme.

Ketiga, kemampuan media sosial untuk lebih menggerakkan atau menggemakan pemikiran akan lebih luas lagi. Nukman menjelaskan satu status atau hasil pemikiran tidak hanya akan dibaca oleh teman yang terkait dengannya, tetapi juga orang ketiga, keempat, dengan cara me-retweet atau menyebarkan kembali pandangan itu. “Gema informasi itu akan bisa dilakukan dengan lebih mudah,” ujar Nukman.

Dengan ketiga kemudahan media sosial itu, menurut Nukman, masyarakat, khususnya yang berusia muda, bisa lebih mudah terpengaruh oleh ideologi atau paham serta penyebaran terorisme. Biasanya paham terorisme atau garis keras tidak akan langsung disebarkan secara frontal. Teroris biasanya akan menyebarkan paham itu secara halus, sedikit demi sedikit, sehingga membuat para pengikutnya percaya dan mengikuti paham itu.

Nukman juga memberikan salah satu cara untuk meredam penyebaran paham atau ideologi itu adalah dengan menyebarkan ideologi atau paham tandingannya. “Paham tandingan itu, yang terkadang juga dilakukan oleh akun anonim, bisa meredam penyebaran paham radikal atau terorisme ,” katanya.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya