Mereka Kalah 'Berbobot' dari SBY di Kongres Demokrat  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 17 Maret 2015 22:01 WIB

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Any Yudhoyono dan Ketua fraksi PD Nurhayati Assegaf, beri keterangan pers usai rapat konsolidasi PD, di Jakarta, 30 September 2014. Presiden SBY akan terbitkan Perpu untuk batalkan Undang-Undang Pilkada yang baru disahkan oleh DPR. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kader Partai Demokrat berbeda sikap ihwal nama mereka yang disebut sebagai alternatif calon ketua umum untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. Anggota Dewan Pembina Demokrat, Hayono Isman, misalnya, menyatakan tak bersedia maju.

"Saya tak bersedia menjadi ketua umum Partai Demokrat," kata Hayono saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 Maret 2015. Ia justru memilih fokus menjalani kegiatan di luar partai.

Menurut Hayono, saat ini hanya Yudhoyono yang mampu memimpin dan membangkitkan partai berlambang mirip logo Mercy itu. "Partai harus dipimpin orang yang 'bobotnya' seperti SBY. Dan itu hanya SBY," ujar Hayono.

Ia menyatakan tugas memimpin Demokrat bukan pekerjaan mudah. Karena itu, masa depan partai menjadi taruhan jika pucuk pimpinan dipaksakan pada mereka yang tak punya kapasitas seperti Yudhoyono. "Berat partai ini ke depan," kata dia.

Meski begitu, Hayono mengakui ketergantungan terhadap Yudhoyono merupakan wujud kegagalan kaderisasi Demokrat. "Demokrat gagal membangun kader dan sangat sulit mencari pengganti SBY," kata dia. Ia berharap kongres nanti mencari solusi mengatasi kegagalan mencetak kader potensial.

Kemarin para pendiri Demokrat meminta Yudhoyono tak lagi mencalonkan diri menjadi ketua umum partai tersebut. Mereka menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan. Sejumlah nama kader dimunculkan oleh para pendiri sebagai alternatif calon, salah satunya Hayono. Nama lain yakni Marzuki Alie, Ahmad Mubarok, Isran Noor, dan Gede Pasek Suardika.

Marzuki belum memutuskan maju menjadi calon ketua umum. "Sampai sekarang saya belum ada keinginan maju," kata Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat ini. Ia justru menganggap kader lain lebih pantas menjadi ketua umum. "Banyak yang lebih baik, pintar, dan hebat."

Adapun Mubarok dan Pasek Suardika sudah menyatakan siap maju menjadi calon pimpinan Demokrat. Begitu juga Isran. "Kalau dibilang saya tak ingin maju, bohong itu," ujar Isran. Ia mengatakan keputusan maju akan bergantung pada keinginan kader di daerah. "Kalau kader mengusung, terutama yang punya hak suara, tak ada yang tak siap."

Menurut Isran, kaderisasi harus berjalan di partainya, salah satunya dengan memberi kesempatan pada tokoh lain untuk memimpin. "Kalau orangnya itu-itu saja kan bukan kaderisasi namanya," kata dia.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya