BNPT Antisipasi Warga Indonesia ke Suriah

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 07:56 WIB

Sejumlah keluarga Sunni yang mengungsi dari desa Albu Ajil dan Al-Dor karean pertempuran Negara Islam (ISIS) dan tentara Irak di Tikrit, 8 Maret 2015. AHMAD AL-RUBAYE/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Teroris mengantisipasi Jamaah Ansharut Tauhid dan Jamaah Islamiyah pergi ke Suriah untuk menjadi milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Juru bicara BNPT, Irfan Idris, mengatakan dua kelompok tersebut mempunyai ideologi sama dengan ISIS.

"Kalau organisasinya, yang sudah berkembang JAT dan JI. Tapi yang tidak punya organisasi banyak. Mengajak keluarganya ke sana lebih mudah," ujar Irfan saat dihubungi, Jumat, 13 Maret 2015. Karena itu, ucap dia, BNPT sedang gencar-gencarnya memberi pembinaan kepada lembaga pendidikan Islam melalui kiai.

Ada empat upaya pendekatan yang dilakukan BNPT, yakni kontraideologi, kontraradikal, kontrapropaganda, dan kontranarasi. "Kami memperkaya strategi supaya tidak banyak yang ke Suriah," tuturnya. Sayangnya, dia enggan menyebutkan jumlah aparat yang dikerahkan dan menyebar ke daerah mana saja.

Menurut Irfan, sebagian warga Indonesia tertarik bergabung dengan ISIS karena diiming-imingi kemapanan ekonomi dan mati syahid. Apalagi ISIS terkenal sebagai organisasi terkaya. Kemudian mereka yang tertarik memboyong seluruh keluarganya, termasuk anak kecil.

Ada dua jalur menuju Suriah. Pertama, lewat Turki yang secara geografis berdekatan dengan Negara Syam. "Lalu masuk melalui jalur-jalur tikus," ujarnya. Kedua, melalui negara-negara di Timur Tengah lain, seperti Mesir, dengan alasan studi. "Kita tidak bisa lagi menghimpunkan. Masih menunggu data yang akurat," kata Irfin.

Irfan menyatakan rekrutmen oleh ISIS memang gencar dilakukan melalui media sosial. Namun dia mengaku pihaknya tak bisa membendung rekrutmen itu dengan pemblokiran situsnya. Menurut dia, kebanyakan provider yang digunakan untuk propaganda ISIS bukan di Indonesia. "Kami tidak bisa halau, providernya tidak di Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, 16 warga Indonesia ditahan pemerintah Turki. Mereka diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Pemerintah Turki menangkap mereka di perbatasan negara tersebut.

Irfan mengaku belum tahu identitas 16 orang tersebut. "Kami masih menunggu informasi," tuturnya.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya