Sofyan Djalil: Perdamaian Aceh di Tangan Masyarakat
Reporter
Editor
Senin, 8 Agustus 2005 12:32 WIB
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka dan pemerintah yang akan ditandatangani di Helsinki, 15 Agustus, hanyalah formalitas. Sebab, perdamaian yang hakiki sepenuhnya berada di tangan masyarakat Aceh itu sendiri. "Perdamaian itu di tangan orang Aceh, yang paling penting adalah bagaimana rakyat Aceh di seluruh pelosok desa dan kota, untuk menciptakan perdamaian," kata Menteri Negara Informasi dan Komunikasi Sofyan Djalil dalam acara pelepasan tim Rapai Pasee, tengah malam tadi. Dia menyakinkan, pemerintah sangat serius dalam menghadirkan damai di Aceh secara menyeluruh dan bermartabat. Sementara pihak GAM sendiri, juga percaya akan keseriusan pemerintah. Hanya saja, masyarakat perlu sedikit kesabaran dan mendukung upaya damai. Sementara itu, Todung Mulya Lubis atas nama Yayasan Acehkita yang melaksanakan acara Rapai Pasee untuk perdamaian Aceh, mengatakan agar masyarakat berperan aktif dalam perdamiaan Aceh. "Masyarakat Aceh adalah aktor utama," sebutnya. Tim monitoring hanyalah kawan-kawan internasional yang ingin mendukung perdamaian di Aceh. Menurut Todung, semua pihak harus mendukung kedamaian di Aceh. Kalau ada pihak yang tidak mendukung, itu hanyalah segilintir elit politik yang ingin berdagangkonflik, untuk menarik keuntungan dari konflik di Aceh. "Mereka adalah sebagian elit politik yang berpikiran nasionalisme sempit," sebutnya. Adi Warsidi