Proyek Pembangunan Hanggar Bandara yang roboh di Area Landasan Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, 9 Maret 2015. Belum diketahui pasti penyebab robohnya bangunan yang akan dijadikan hanggar tersebut, namun pihak DPRD Sulsel akan memanggil pihak Angkasa Pura I Makassar dan penanggung jawab proyek untuk menjelaskan peristiwa tersebut. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan, saat roboh pagi tadi, hanggar kalibrasi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, sedang dibersihkan. "Saat kejadian sedang dilaksanakan pembersihan lapangan, pengecekan material on site, pemeliharaan, dan mobilisasi," kata Suprasetyo di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 9 Maret 2015.
Menurut Suprasetyo, pembangunan hanggar kalibrasi itu dilakukan dengan anggaran yang masuk Daftar Isian Penggunaan Anggaran 2014 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar. Nilainya mencapai Rp 46 miliar. Konsultan perencana proyek adalah PT Genta Prima Pertiwi dan kontraktor pelaksana dilakukan PT Lince Romauli Raya dan PT Nur Jaya Nusantara. Sementara konsultan pengawas proyek adalah PT Arista Cipta.
Seperti diberitakan, hanggar kalibrasi seluas 90 x 50 meter persegi tersebut roboh sekitar pukul 09.30 Wita. Akibatnya sejumlah pekerja yang sedang membersihkan hanggar tertimpa puing-puing bangunan. Lima orang meninggal dan 12 mengalami luka-luka. "Penyebab robohnya hanggar akan diinvestigasi oleh pihak berwenang," kata Suprasetyo.
Suprasetyo menambahkan, dirinya akan terbang ke Makassar untuk meninjau lokasi robohnya hanggar.
Sebelumnya, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Otoritas Bandara Wilayah V Tamar Huda mengatakan bahwa saat ini pihak otoritas bandara sendang mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti. Tamar menambahkan, sementara semua aktivitas di sekitar bangunan dihentikan. "Polisi juga sudah mulai memasang garis polisi," katanya.