#SaveKPK,Perempuan di 22 Kota Kompak Lawan Korupsi  

Reporter

Minggu, 8 Maret 2015 04:13 WIB

Sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi damai #SaveKPK di Gedung KPK, Jakarta, 23 Januari 2015. Aksi dukungan ini terkait kabar penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bandung - Perayaan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret akan diperingati oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Sejumlah aktivis perempuan yang menamai diri Perempuan Indonesia Anti Korupsi Bandung akan merayakan hari tersebut dengan kampanye mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Pelaksanaan peringatan Hari Perempuan Internasional akan dilaksanakan di 22 kota secara serempak," ujar Sely Martini, perwakilan Perempuan Indonesia Anti Korupsi Bandung, dari Indonesia Corruption Watch, Sabtu, 7 Maret 2015.

Sely berujar, di Bandung, peringatan Hari Perempuan Internasional ini akan diperingati dengan mengangkat isu perempuan sebagai tiang utama melawan korupsi.

Para perempuan menggelar aksi di halaman rumput sintetis Masjid Agung Alun-alun Kota Bandung, Minggu, 8 Maret 2015. Dalam acara yang bertajuk #makeithappen itu, mereka akan menampilkan 3.200 lembar kain perca yang telah dijahit dan akan dibentangkan di halaman Mesjid Agung. Setiap lembar kain diisi oleh masyarakat yang mendukung pemberantasan korupsi dengan mencantumkan dua telapak tangannya dalam satu lembar kain perca. Selain cap telapak tangan, mereka pun menuliskan satu kalimat yang berisi kampanye anti korupsi. Seperti "Say No To Corruption", "Save KPK", dan lainnya.

"Semua orang bisa menjadi pahlawan dan agen pemberantas korupsi," kata Sely.

Menurut dia, pemilihan tema korupsi dalam peringatan Hari Perempuan Internasional karena perempuan dianggap sebagai tokoh utama yang dapat mencegah terjadinya korupsi dalam keluarga.

"Sebagai ibu, perempuan merupakan pendidik utama dan penentu arah perkembangan keluarga termasuk penanaman nilai-nilai kehidupan dan kejujuran," ucap Sely. Menurut dia, banyak kasus korupsi yang melibatkan satu keluarga.

Sely mengatakan perempuan adalah auditor dalam keluarga, bisa mengontrol gaya hidup dalam keluarga. "Saatnya ibu-ibu yang merangkul dengan lembut anak-anaknya dan suami," ujarnya.


IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

5 menit lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

2 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

3 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

3 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya