TEMPO Interaktif, Solo:Himbauan kubu Zaenudin MZ agar seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tidak menghadiri rapat pimpinan Partai Bintang Reformasi (Rapimnas PBR) yang diselenggarakan kepengurusan periode 2003-2007 ternyata tidak digubris. Dari 31 DPW yang ada sebanyak 29 DPW tetap menghadiri Rapimnas yang digelar di Hotel Sahid Raya Solo mulai Selasa Rabu (2-3/8). Menurut Miqdad Hussein, Ketua Panitia Rapimnas, hanya ada lima DPW yang sudah memastikan tidak datang yakni DPW Banten, Sumatera Barat, Bali, Irian Jaya Barat dan Papua. "Selain kelima DPW tersebut, semua datang kesini karena memiliki visi yang sama untuk menyelamatkan partai dari kehancuran,"katanya dalam acara pembukaan Rapimnas.Pengurus PBR periode 2003-2007, menurut Sekjen PBR periode 2003-2007, Djafar Badjeber saat membuka Rapimnas.telah memecat Zaenudin MZ dari keanggotaan partai. Pemecatan Zaenudin itu diputuskan dalam rapat pleno tanggal 27 April lalu yang dihadiri 17 orang pengurus. "Pemecatan itu berdasar masukan semua pengurus. Keputusan ini juga sudah memenuhi quorum karena yang hadir semua setuju. Dengan dipecat keanggotaannya, beliau (Zaenudin) secara otomatis tidak bisa lagi mengatasnamakan sebagai Ketua Umum PBR,"kata Djafar. Pemecatan KH Zaenudin dari keanggotaan partai sebenarnya akan ditinjau ulang jika yang bersangkutan bersedia hadir dalam Rapimnas di Solo. "Tapi buktinya beliau tidak mau hadir disini,"katanya. Kepengurusan PBR periode 2003-2007 berhak mengambil alih pimpinan PBR. Menurut Djafar Badjeber, karena kepengurusan kubu Zaenudin maupun kubu Zaenal Maarif ditolak Departemen Kehakiman, Hukum dan HAM. Sesuai dengan Pasal 14 ayat 3 UU Parpol nomor 31/2002 yang mengembalikan kepada pengurus lama jika terjadi kepengurusan ganda. "Karena itu, tindakan kami menggelar Rapimnas ini serta memecat Pak Zaenudin ini sah dan dibenarkan undang-undang,"ujar Djafar. Disinggung mengenai rencana pembentukan parpol baru sempalan dari PBR dalam forum Rapimnas ini, Djafar mengungkapkan saat ini belum mengarah ke sana. "Tetapi semuanya akan diserahkan kepada peserta Rapimnas, bagaimana maunya mereka?"katanya.Anas Syahirul dan Imron Rosyid