Keluarga Korban AirAsia Berharap kepada Penyelam Tradisional  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 5 Maret 2015 07:58 WIB

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, berjabatan dengan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat upacara penyerahan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Operasi pencarian serpihan dan korban jatuhnya AirAsia sudah dilakukan sejak 28 Desember 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO,Makassar- Keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 berharap kepada penyelam tradisional yang didatangkan khusus dari Pulau Kalimantan oleh AirAsia. Para penyelam ini memang dibayar untuk mengangkat jasad korban yang diduga masih berada di dalam badan pesawat.

"Para penyelam ini sudah berhasil menemukan lebih dari 30 jenazah," kata Bernard Josal, ayah salah satu korban AirAsia asal Makassar, Sheana Josal, di Makassar, Rabu, 4 Maret 2015.

Menurut Bernard, dengan waktu pencarian hanya tersisa satu minggu, keluarganya masih berharap semua korban AirAsia bisa ditemukan. Sebelumnya, jasad Sheane Josal ditemukan pada 5 Januari dan telah dimakamkan pada 9 Januari lalu. Pada 7 Februari, jasad suami Sheane, Hendra Theodorus, bisa diidentifikasi dan dimakamkan pada 12 Februari lalu.

"Keduanya dimakamkan di Puncak Nirwana Memorial Park, Purwosari, Jawa Timur. Makam untuk dua cucu kami juga sudah kami siapkan di samping orang tua mereka," kata Bernard.

Menurut Bernard, saat ini keluarganya masih berharap dua cucunya, Reynaldi Theodorus dan Winoya Theodorus, juga bisa ditemukan. Keluarga Bernard, yang sudah dua bulan menanti di Surabaya, berencana bertolak ke Pangkalan Bun untuk melihat langsung proses pencarian korban. "Kami yakin korban masih bisa ditemukan," ujarnya.

Bernard mengatakan bisa memahami rencana pemerintah menghentikan proses pencarian dan berterima kasih kepada pemerintah karena masih mau membantu pencarian selama satu minggu ini. Dia juga berterima kasih kepada AirAsia yang sudah memberikan pelayanan yang baik kepada keluarganya selama berada di Surabaya.

"Juga atas pembayaran santunan asuransi bagi korban yang sudah disiapkan. Kapan pun kami mau ambil, AirAsia akan cairkan. Tapi keluarga masih menunggu sampai pencarian betul-betul dihentikan. Lagi pula, kami harus kembali dulu ke Makassar untuk mengurus berkas korban," kata Bernard.

Bernard menambahkan, rumah korban di Makassar sampai hari ini masih dibiarkan tertutup. Tapi banyak anggota keluarganya di Makassar yang selalu memantau dan menjaga rumah tersebut.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

20 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

51 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

51 hari lalu

Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

56 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

4 Maret 2024

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya