Cerita Syafii Soal Kenapa Megawati Kukuh Sokong Budi Gunawan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 4 Maret 2015 06:03 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Megawati Soekarnoputri bersama ajudan Kolonel Pol. B Gunawan pada sidang kabinet di Bina Graha, Jakarta, 11 Januari 2001. TEMPO/ Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Sembilan Syafii Maarif mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tetap ngotot meminta Presiden Joko Widodo melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. Padahal, Jokowi berkukuh tidak akan memilih Budi Gunawan sebagai Kepala Polri.

Menurut Syafii, alasan di balik kengototan itu lantaran Megawati menganggap kenal baik dan menilai Budi mampu mengemban tugas sebagai Kepala Polri. "Budi Gunawan itu ajudannya, sampai situ saja. Saya tidak mau mengatakan lebih," kata Syafii, seperti yang dikutip Majalah Tempo Edisi Senin, 2 Maret 2015.

Tim Sembilan merupakan tim independen yang dibentuk Jokowi untuk mengurai kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Mabes Polri terkait penetapan tersangka terhadap Budi Gunawan dalam kasus dugaan suap di Mabes Polri pada 2006-2010. Belakangan status tersangka Budi dibatalkan hakim praperadilan.

Namun, Syafii mengatakan ada cerita lain mengenai alasan Megawati yang berkukuh meminta Budi dilantik. Dalam sebuah pertemuan dua jam pada Senin, 2 Februari 2015, Megawati blak-blakan menyampaikan uneg-unegnya. Syafii mengatakan, tokoh elite PDI Perjuangan lain yang hadir saat itu antara lain, Hasto Kristiyanto.

Ceritanya, dalam pertemuan itu Syafii mendesak Megawati agar merelakan Budi Gunawan tidak menjadi Kapolri. "Saya bilang Megawati hebat seperti negarawan. Dalam soal Budi Gunawan ini, coba dipakai lagi parameter negarawannya karena pencalonanan BG sudah ditolak orang banyak," ucap Syafii.

Namun, saran Syafii ditanggapi berbeda. Megawati berkukuh, Budi Gunawan harus tetap dilantik. "Mega mengatakan, 'Kalau mau memperbaiki negara ini, ya, dengan melantik BG, pintu masuknya di situ.' Tapi dia mengatakannya tidak emosi. Nah, di situlah perbedaan kami," ujar Syafii, mengenang obrolan ketika itu.

Sewaktu pertemuan itu, Syafii mengaku tidak diintervensi oleh Mega cs. Syafii merasa dirinya sejajar dengan para elite partai itu. "Tidak ada permintaan sama sekali dari Megawati. Apalagi meminta supaya mendukung, tidak akan mungkin dia Megawati minta itu. Dia tahu betul saya," ucapnya.

Dua pekan setelah pertemuan itu, Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan. Jokowi mengatakan pencalonan Budi telah menimbulkan perbedaan di masyarakat. Karena itu, Jokowi menyatakan menunjuk Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kepala Polri yang baru.

TIM TEMPO | BC

Berita terkait

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

10 Oktober 2018

Setyo Wasisto: Jangan Adu Domba Polri dan KPK, Ini Tahun Politik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau agar polemik yang terjadi antara Polri dan KPK tak diperpanjang.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya