''Kita Akan Bayar Pajak Rakyat dengan Darah''

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 03:18 WIB

Karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menandatangani kain putih sepanjang 10 meter dalam aksi damai ratusan pegawai KPK di halaman gedung KPK, Jakarta, 3 Maret 2015. Pegawai KPK meminta untuk mengajukan upaya hukum PK atas putusan praperadilan kasus tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

"Kami ada di sini untuk terus beraksi.
Menuntut reformasi yang sedang mati suri.
Katanya reformasi nyatanya daging sapi
Lawan! Lawan! Segala korupsi!"

Sekitar 500 pegawai dari seluruh direktorat Komisi Pemberantasan Korupsi berada di teras. Mereka memprotes keputusan pimpinan lembaganya yang melimpahkan penyelidikan kasus dugaan korupsi bekas calon Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Ada di dalam barisan pegawai KPK yang berdemo pada Selasa, 3 Maret 2015 adalah dua pejabat sementara KPK, yakni Ketua Taufiequrrachman Ruki dan wakilnya Indriyanto Seno Adji.

Di hadapan Taufiq dan Indriyanto, Ketua Wadah Pegawai KPK Faisal menyatakan protes terhadap keputusan pimpinan lembaganya yang melimpahkan penyidikan kasus dugaan korupsi bekas calon Kepala Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung. "Kami menolak putusan pelimpahan," kata Faisal sambil berorasi.

Pelimpahan itu diumumkan sehari sebelumnya. KPK melimpahkan kasus Budi ke Kejaksaan sebagai solusi mandeknya penyidikan komisi terhadap kasus itu, terutama setelah penetapan tersangka Budi oleh KPK dinyatakan tidak sah oleh putusan sidang praperadilan.

Faisal menuntut pimpinan KPK mengajukan Peninjauan Kembali atas putusan praperadilan. "Kami juga meminta pimpinan menjelaskan secara terbuka strategi pemberantasan korupsi," kata dia.

Penasehat Wadah Pegawai, Nanang Farid Syam, ikut orasi. Sebagai anggota KPK, dia mengaku tak pernah takut terhadap kriminalisasi. "Rakyat menitipkan amanah kepada kita untuk memberantas korupsi. Kalau pun harus terkubur di gedung ini, kita harus apa, kawan-kawan? Lawan!"

"Mulai hari ini kita akan bayar pajak yang diberikan rakyat dengan darah. Sejarah akan mencatat kita sebagai orang yang bertahan di ruas pemberantasan korupsi," kata Nanang.

Orasi terakhir datang dari seorang penyidik yang enggan dicantumkan namanya. Dia menyatakan tak rela kasus Budi ditukar dengan keamanan para pegawai KPK. Sejak KPK mengusut Budi, Kepolisian 'melawan' dengan cara 'meneror' penyidik dan pegawai KPK. Pelaksana tugas Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa dan keluarganya beberapa kali didatangi polisi.

Kepolisian juga membuka penyelidikan terhadap pegawai KPK lain. Dua di antaranya menyasar Direktur Pengawas Internal dan Pengembangan Ary Widyatmoko karena terlibat dalam penetapan tersangka Budi ketika dia menjabat Direktur Penyelidikan KPK. Sedangkan pelaksana tugas Kepala Biro Hukum KPK Chatarina Girsang juga dilaporkan ke polisi. Polisi juga menyasar 21 penyidik KPK dengan dugaan kepemilikan senjata ilegal.

Polisi juga menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Ketiganya yaitu Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, dan penyidik KPK Novel Baswedan. Dua nama pertama dinonaktifkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Apakah mereka rela pengorbanan dibarter atas nama sinergitas antarlembaga? Mereka adalah pahlawan-pahlawan kita, singa-singa pemberantasan korupsi," kata penyidik itu. Tepat di pernyataan ini, Kepala Protokoler KPK, Elis Nurhayati, menangis. Dia enggan berkomentar saat ditanya.

Ruki dan Indriyanto, yang melihat dan mendengar aksi pegawainya sejak awal, menjadi dua orang pertama yang membubuhkan tanda tangan di kain putih. "Saya terharu. Saya dan Pak Indriyanto adalah bagian dari pegawai dan saya tak mau berpisah dengan mereka," kata Ruki.

Kain putih sepanjang 50 meter itu kini terbentang di sisi barat teras gedung KPK. Tak polos lagi lantaran sudah dibubuhi tanda tangan ratusan pegawai KPK. Walau terpapar hujan, kain sengaja tak dipindahkan karena saat ini kain itu simbol perlawanan yang dipunyai pegawai KPK.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

19 menit lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

1 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

4 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

8 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

13 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

16 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

20 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

22 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

1 hari lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya