Akbar Tandjung Berharap Ada Munas Golkar Gabungan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 Februari 2015 15:53 WIB

Ketua MPG Muladi, menggelar sidang Mahkamah Partai Golkar, yang tak dihadiri kubu Aburizal Bakrie, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 17 Februari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pertimbangan Golkar membacakan pendapatnya atau permohonan intervensi soal sengketa kepengurusan yang kini sedang ditangani dalam sidang di Mahkamah Partai.

Melalui suratnya, Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung ingin agar kubu Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie dan Munas Ancol yang diketuai Agung Laksono menggelar musyawarah nasional ulang. "Agar dilakukan munas gabungan dengan kepanitiaan netral yang demokratis dan partisipatif oleh kedua pihak," kata juru bicara Dewan Pertimbangan Golkar, Ibrahim Ambong, di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Nelli, Jakarta Barat, Rabu, 25 Februari 2015.

Akbar, lewat suratnya, mengatakan, kalau persidangan pada forum Mahkamah Partai tidak dilakukan cepat, Golkar bisa merugi. "Dapat mempengaruhi keikutsertaan Golkar dalam pilkada serentak 2015," kata Ambong.

Kalau Golkar tidak bisa mengikuti pilkada, kata Akbar, moral kader di daerah bisa turun. "Kader Golkar bisa juga nantinya bakal meninggalkan partai."

Akbar Tandjung dan jajaran Dewan Pertimbangan menyarankan agar perselisihan di antara keduanya diselesaikan secara tradisi kekeluargaan. Pertikaian yang terjadi, tulis Akbar, bertentangan dengan cita-cita bakti Golkar.

Dalam persidangan, anggota Mahkamah Partai, Andi Matalatta, menyoal netralitas kedua panitia yang bakal dibentuk untuk munas gabungan. Andi bertanya kepada Ibrahim Ambong apakah hadir pada Munas Golkar kemarin. Menjawab ini, Ibrahim mengaku hanya datang ke Munas Bali, tanpa menghadiri Munas Ancol, Jakarta. "Anda mengatakan perlu munas ulang yang demokratis namun Anda hanya datang di Munas Bali."

Ketua Mahkamah Partai Muladi mengatakan hanya menerima substansi intervensi, yakni ada usulan agar ada munas gabungan. "Namun secara prosedural tidak."

Sekretaris Jenderal Idrus Marham mengatakan munas bersama bisa membuat preseden buruk. Musababnya, ke depan, segala kode etik yang dilanggar bisa dirampungkan dengan munas gabungan. "Yang benar adalah penegakan hukum harus konsisten."

MUHAMMAD MUHYIDDIN


Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

38 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya