Menteri Agama: Pemimpin Bisa Berasal dari Kalangan Mana pun

Reporter

Rabu, 25 Februari 2015 07:12 WIB

Lukman Hakim Saifuddin tersenyum kepada wartawan sebelum dilantik menjadi Menteri Agama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, 9 Juni 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku prihatin atas adanya penolakan terhadap pemimpin yang berasal dari kelompok etnis atau agama berbeda. Menurut Lukman, penolakan itu menunjukkan rendahnya tingkat komitmen masyarakat terhadap kemajemukan yang ada di Indonesia.

"Seharusnya, dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, demokrasi berarti harus mengakui kepemimpinan dari kalangan mana pun," kata Lukman dalam seminar Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk di Cikini, Selasa, 24 Februari 2015.

Lukman mengatakan kepemimpinan yang bisa berasal dari semua kalangan sudah diatur dalam konstitusi. Undang-Undang Dasar 1945, ujar Lukman, jelas menyebut bahwa segenap warga negara berhak mendapat hak ekonomi, sosial, politik, dan budaya tanpa diskriminasi.

Lukman mencontohkan masih banyak orang yang tidak bisa menerima kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Lurah Susan karena tidak beragama Islam. Penolakan tersebut bahkan dapat berujung pada kekerasan. "Umat Islam harus menggali lagi bagaimana Rasulullah mengatur dan memimpin dalam masyarakat yang majemuk," kata Lukman yang juga putra dari KH Saifuddin Zuhri, mantan menteri agama di era Presiden Soekarno.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif juga menyoroti sikap diskriminasi yang masih marak di sebagian masyarakat. Menurut Syafii, diskriminasi kelompok mayoritas dan minoritas masih terlihat jelas dalam masyarakat Indonesia. "Sering terjadi penolakan yang kuat dengan justifikasi agama jika seorang nonmuslim memimpin di daerah mayoritas muslim atau sebaliknya," ujar Syafii.

Syafii meminta kepada kelompok mayoritas untuk meningkatkan kualitas dengan tidak gampang berprasangka buruk pada kelompok minoritas. Khususnya umat Islam, kata Syafii, harus lebih berpikiran terbuka dan tidak mudah dihasut oleh orang-orang yang ingin memperkeruh persatuan di Indonesia.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

5 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

6 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

17 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

18 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

19 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

20 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

23 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

28 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

37 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya