Beras Melambung, Diversifikasi Pangan Dianggap Solusi  

Reporter

Rabu, 25 Februari 2015 02:10 WIB

Tiwul, jajanan pasar khas Yogyakarta hasil olahan dari singkong. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Malang--Guru besar Fakultas Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya Malang Nuhfil Hanani berpendapat, melambungnya harga beras bisa menjadi momentum untuk mulai diversifikasi bahan pangan. Ketersediaan bahan pangan cukup beragam untuk menggantikan beras sebagai makanan pokok, antara lain ubi, jagung, padi, kedelai, sagu, dan ketela. "Indonesia memiliki 77 jenis sumber karbohidrat," kata Nuhfil, Selasa 24 Februari 2015.

Ragam bahan pangan di Indonesia menempati urutan kedua di dunia setelah Brasil. Berdasar penelitiannya, persediaan bahan pangan non-beras sebanyak dua kali lipat dibandingkan kebutuhan. Sedangkan untuk menggenjot produktivitas pertanian, dibutuhkan komitmen pemerintah.

Di antara komitmen itu ialah pemerintah harus meningkatkan anggaran produksi pangan, membuka akses daerah yang terisolir dan meningkatkan pendapatan petani. Jika tak dilakukan, Indonesia terancam rawan kekurangan pangan. "Krisis pangan dunia terjadi sejak 2008, di Indonesia belum merasakan," katanya.

Dalam penelitian program pangan dunia, penduduk rawan pangan sekitar 14,4 persen. Jumlah tersebut meleset dari perkiraan organisasi pangan dunia (FAO) yaitu maksimal 5 persen. Kondisi ini, katanya, mengindikasikan bahwa Indonesia tidak berhasil membangun ketahanan pangan. Indonesia dianggap gagal menyiapkan cadangan pangan dalam kondisi darurat.

Di lapangan, persediaan beras yang dimiliki sejumlah pedagang beras Malang merosot drastis sejak dua pekan terakhir. Pasokan beras menipis lantaran tersendat dari distribusinya. Dampaknya, harga beras terus merangkak naik tak terkendali, baik yang kualitas rendah, medium sampai premium.

Beras kualitas premium semula Rp 9.500 per kilogram naik menjadi Rp 10.500. Sedangkan harga beras kualitas medium awalnya Rp 8 ribu naik menjadi Rp 9.500 per kilogram. "Namun pasokan beras ke kami turun," kata salah seorang pedagang beras, Abdul Ghani.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

3 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

3 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

32 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

54 hari lalu

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

7 Februari 2024

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal Putra Andar, menyebut mahasiswa tak ragu nyatakan sikap ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

6 Februari 2024

Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

Penyampaian sikap itu dilaksanakan di depan gedung rektorat kampus tersebut di Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

21 Januari 2024

Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

Anisa dari Fakultas Kedokteran Hewan menjadi salah satu wisudawan terbaik UB.

Baca Selengkapnya

UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

10 Januari 2024

UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

Dalam rangka memudahkan mahasiswanya untuk ikut pemilu 2024, UB akan melangsungkan kuliah daring sementara.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

3 Januari 2024

Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

Tim mahasiswa Universitas Brawijaya atau UB mengembangkan perangkat deteksi kebutuhan nitrogen dan penyakit tanaman padi.

Baca Selengkapnya