Kalla: Australia Hanya Satu dari 56 Negara Penyumbang Aceh

Reporter

Selasa, 24 Februari 2015 06:29 WIB

Siswa menunjukkan kardus bergambar PM Australia Tony Abbott saat aksi Koin Untuk Australia di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, 23 Februari 2015. Para siswa mendukung pemerintah untuk meneruskan eksekusi mati bagi warga Australia terpidana kasus narkoba tersebut. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan ultimatum: apabila bantuan Australia saat tsunami Aceh pada 2004 diungkit lagi, Indonesia siap mengembalikannya. Menurut dia, saat itu Australia hanya satu di antara 56 negara yang memberikan bantuan. "Kalau itu tak dianggap kemanusiaan, kita kembalikan saja," kata Kalla di kantornya, di Jakarta, 23 Februari 2015


Sikap ini disampaikan menanggapi kontroversi yang dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Tony Abbott yang mengatakan bantuan pasca-tsunami negaranya ke Indonesia seharusnya dijadikan pertimbangan untuk membatalkan eksekusi mati dua terpidana narkoba asal negerinya. Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang dikenal sebagai anggota Bali Nine, rencananya akan segera dieksekusi.


Pernyataan Abbott itu juga memicu munculnya aksi #CoinForAustralia di sejumlah daerah untuk mengembalikan bantuan Australia saat tsunami Aceh. Menurut Kalla, aksi tersebut menggambarkan rasa emosi masyarakat.


Ia mengatakan hal tersebut wajar dilakukan. "Bantuan itu kan dikumpulkan oleh masyarakat, tentu sebagian besarnya seperti palang merah, masyarakatnya, anak sekolah, tentu ada juga dari pemerintah," ujarnya. Kalla menambahkan, setelah mengeluarkan pernyataan tersebut, Abbott langsung meneleponnya dan menjelaskan bahwa hal tersebut adalah salah paham.


Aksi pengumpulan koin untuk Australia terus berlangsung. Kemarin, mahasiswa dan masyarakat korban tsunami di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, melakukan aksi pengumpulan koin. Daerah itu merupakan wilayah terparah akibat tsunami sepuluh tahun silam. "Aksi hari ini permulaan. Kami akan terus melakukan penggalangan," ujar Rahmad Ojer, koordinator aksi.


Advertising
Advertising

Anggota Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Meutya Hafid, mendukung pernyataan Kalla. "Saya sepaham dengan Pak JK," katanya. JK adalah sapaan akrab Kalla. Meutya menyebut pernyataan Abbot itu, "Tidak etis (karena) kasus narkotik disamakan dengan bantuan kemanusiaan."


ANANDA THERESIA | TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

12 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Ketegangan Taiwan - Cina dan Bahasa Indonesia Diajarkan di Vietnam

Top 3 Dunia diantaranya menyoroti ketegangan antara Taiwan dan Cina serta bahasa Indonesia yang menjadi bahasa wajib di Vietnam.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

11 Oktober 2021

Kedutaan Besar Cina di Australia Sebut Tony Abbott Politikus Menyedihkan

Kedutaan Besar Cina di Australia menanggapi sinis ucapan mantan Perdana Menteri Tony Abbott dengan menyebutnya politikus yang menyedihkan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya