Politikus PKB Ini Kumpulkan Koin untuk Australia di DPR  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 23 Februari 2015 18:46 WIB

Jokowi mendapat ucapan selamat dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott, usai pelantikan Presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. AP/Mark Baker

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di Majelis Permusyawaratan Rakyat, Lukman Edy, menggulirkan aksi pengumpulan koin untuk Australia di Parlemen.

Bermodal satu kardus bertuliskan 'koin untuk Australia' Lukman mengajak seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendukung aksi yang digalang masyarakat Banda Aceh.

"Ini bentuk protes kami pada pemerintah Australia yang mengungkit bantuan untuk tsunami Aceh," ujar Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 23 Februari 2015.

Menurut Lukman, dukungan terhadap aksi koin untuk Australia merupakan bentuk solidaritas terhadap perasaan yang dirasakan masyarakat Aceh atas pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Saat merespons rencana pemerintah Indonesia mengeksekusi dua warga Australia yang jadi terpidana mati dalam kasus narkoba, Abbott mengungkit dukungan yang diberikan untuk Aceh. Dua peristiwa itu menurut Lukman, tidak relevan dan tidak bisa dikait-kaitkan.

Lukman berharap dukungan serupa juga disampaikan oleh anggota Dewan lainnya. Dia mengaku saat ini telah berkomunikasi dengan sejumlah anggota Parlemen yang juga sepakat memberi dukungan. Namun dukungan itu terkendala masa reses yang tengah dijalani seluruh anggota DPR.

Koin yang terkumpul nanti, menurut Lukman, bakal diberikan kepada koordinator nasional aksi koin untuk Australia. Menurut dia, inti dari dukungan koin itu bukan soal jumlah, tetapi soal harga diri bangsa.

Lukman meminta Presiden Joko Widodo tidak mundur untuk mengeksekusi terpidana narkoba hanya karena intervensi. "Saatnya pemerintah menunjukkan kewibawaan dan tak bisa dintervensi."

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto juga menyatakan dukungan atas aksi koin untuk Australia. Menurut Setya, pemerintah Australia tidak seharusnya mengaitkan urusan kemanusian dengan persoalan hukum tata negara. "Aksi ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia," ujar Setya.

Politikus Partai Golkar ini juga meminta pemerintah tidak gentar dengan intervensi dari dunia internasional. Menurut dia pemerintah justru harus menunjukkan sikap tegas dalam menegakkan hukum. Apalagi hukuman mati terhadap pengedar narkoba tidak hanya dilakukan di Indonesia tapi juga negara lain.

Pada 18 Februari 2015, Abbott meminta Indonesia tidak melupakan sumbangan yang diberikan rakyat Australia dalam jumlah sangat besar saat tsunami menerjang sejumlah wilayah di Indonesia pada 2004.

Kemurahan hati rakyat Australia itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa dua warga Australia, yang sedang menunggu pelaksanaan eksekusi mati oleh aparat penegak hukum Indonesia.

"Mari untuk tidak melupakan beberapa tahun lalu, ketika Indonesia dihantam badai tsunami, Australia mengirimkan bantuan senilai miliaran dolar," kata Tony Abbott, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

20 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

25 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

40 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

45 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya