Brasil Protes, Ini Kata Jaksa Agung Soal Eksekusi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 22 Februari 2015 06:29 WIB

Jaksa Agung HM Prasetyo saat wawancara dengan Tim Tempo, 12 Februari 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta: Jaksa Agung M. Prasetyo memastikan eksekusi mati terpidana narkoba tahap dua tidak akan terpengaruh hubungan politik antara Indonesia dan Brasil, yang agak memanas.

Prasetyo mengatakan pemerintah sudah mengirimkan nota protes dan sebaiknya menunggu penjelasan dari pihak Brasil.

"Kami tak akan bisa diinterupsi pihak lain, ini menyangkut kedaulatan hukum kita," ujar Prasetyo ketika dihubungi, Sabtu, 21 Februari 2015.

Kejadian ini muncul di tengah rencana Indonesia mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba. Marco Archer Cardoso Moreira, warga Brasil, dihukum mati pada 17 Januari 2015 setelah permohonan grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.

Moreira terbukti bersalah menyelundupkan kokain seberat 13,4 kilogram, yang diselundupkan lewat pipa peralatan gantole yang dia bawa. Saat ditangkap, Moreira telah sepuluh kali masuk ke Indonesia.

Seorang warga Brasil lainnya dalam antrean hukuman mati, yakni Rodrigo Gularte, 37 tahun. Peselancar asal Brasil itu menyelundupkan tertangkap basah menyelundupkan 19 kilogram kokain dalam papan selancar yang dibawanya ke Bali.

Dalam beberapa kesempatan pemeriksaan oleh tim dokter, Gularte memilih untuk berpura-pura mengidap schizophrenia.

Untuk waktu pelaksanaan eksekusi mati tahap dua sendiri, Prasetyo mengatakan masih harus menyelesaikan urusan teknis sehingga harus ditunda. "Masih menunggu waktu yang tepat," kata Prasetyo.

Seperti diberitakan, Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari 2015, pukul. 22.00 untuk menyampaikan protes keras terhadap tindakan tidak bersahabat itu sekaligus menyampaikan nota protes.

Pemerintah Indonesia juga telah memanggil pulang ke Jakarta Dubes RI terpilih untuk Brasil sampai jadwal baru penyerahan credentials dipastikan oleh Pemerintah Brasil.

Presiden Brasil Dilma Rousseff menunda untuk menerima surat kepercayaan dari Dubes RI. Kepada wartawan di Brasil, Roussef mengatakan mereka memang memperlambat menerima surat kepercayaan dan tidak lebih dari itu.

Dubes Toto, yang sebelumnya diundang untuk menyerahkan surat kredensial, akhirnya hanya menonton penyerahan surat kepercayaan diplomat Venezuela, El Salvador, Panama, Senegal, dan Yunani.

Menurut Rousseff, penundaan itu dilakukan dilakukan oleh pemerintahnya hingga keadaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil berubah.


TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

26 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya