Pemimpin ekonomi Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima pemimpin ekonomi Australia Perdana Menteri Tonny Abbot sebelum 'ABAC Dialogue With Leaders' KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10). ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO, Sydney - Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk kedua kalinya memohon pengampunan bagi dua terpidana mati kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang dikenal sebagai kelompok Bali Nine. "Jutaan warga Australia merasa 'muak' atas apa yang mungkin akan terjadi di Indonesia," kata Abbott kepada Channel Ten di Sidney, Australia, Minggu, 15 Februari 2015.
Abbott juga memberi sinyal untuk menekan Jakarta. "Jika eksekusi dilakukan, dan saya harap mereka tak melakukannya, kami pasti akan mencari cara untuk mengatasi rasa tak enak ini," kata Abbott.
Abbott juga mengkritik bahwa Indonesia berusaha menyelamatkan warganya dari hukuman mati di negara lain karena penyelundupan narkoba, tapi menolak permohonan pengampunan dari Australia. "Apa yang kami minta dari Indonesia adalah apa yang Indonesia minta ke negara lain bila warganya akan dihukum mati," katanya. "Adalah hak Indonesia untuk memohon dan mengharapkan semacam pengampunan, itu jelas hak kami juga untuk untuk memohon dan mengharapkan semacam pengampunan."
Edith Visvanathan, nenek Sukumaran, juga memohon Presiden Joko Widodo mengampuni para terpidana mati. "Saya terus mohon dia (Presiden Jokowi) untuk memaafkan mereka dan memberi mereka berdua kesempatan kedua," katanya kepada wartawan.