Soal Budi Gunawan, Koalisi Mega Dukung Jokowi

Reporter

Editor

Anton William

Minggu, 15 Februari 2015 06:29 WIB

Presiden Jokowi (kanan) menyantap soto bersama (kiri ke kanan) Ketum PDIP Megawati, Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya M. Romahurmuziy, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella di Soto Gading, Solo, Jateng, 14 Februari 2015. ANTARA/HO/Andika Betha

TEMPO.CO , Jakarta:- Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan para petinggi partai meyakinkan Presiden Joko Widodo bahwa tak akan pernah menarik dukungan.

"Kami menyampaikan ke Presiden bahwa Koalisi Indonesia Hebat dibentuk untuk mendukung beliau, kami akan terus mengawal," ujar Romahurmuziy saat dihubungi, Sabtu, 14 Februari 2015. Apalagi, kata dia, belakangan ini beredar berita bahwa pertemuan Jokowi dengan para petinggi Koalisi Merah Putih mengindikasikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan meninggalkan Koalisi Indonesia Hebat.

"Presiden menegaskan satu persenpun tidak akan berpisah dengan Koalisi Indonesia Hebat," kata Romi, panggilan Romahurmuziy.

Prinsipnya, ujar dia, Jokowi ingin meminta perspektif yang lengkap perihal menarik atau membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri sehingga menemui petinggi Koalisi Merah Putih. Pada 29 Januari lalu, Jokowi memang bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor.



Selain Romi, pertemuan tersebut dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Soetiyoso, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Wali kota Solo FX Rudyatmo, dan lainnya.

Menurut dia, pertemuan itu berlangsung sejak pukul 09.30 yang dilanjutkan dengan makan soto Gading di Jalan Brigjen Sudiarto No 75, Solo. Sesudah makan soto, Romi dan Mega melanjutkan obrolan mereka di kediaman Jokowi. Sayangnya, Romi enggan membocorkan obrolannya dengan Mega dan Jokowi tersebut. "Wah, janganlah," ujar Romi sambil tertawa.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

8 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

23 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya