TEMPO Interaktif, Lhoksemuawe: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto melarang pasukannya melakukan operasi pencarian anggota Gerakan Aceh Merdeka. Menurut dia, instruksi lisan ini sambil menunggu penandatanganan kesepakatan damai antara pemerintah dan GAM, yang akan diteken pada 15 Agustus.Setelah memberikan pengarahan tertutup kepada 43 perwira yang bertugas di Aceh di Lhokseumawe, Aceh Utara, Jumat (22/7), Sutarto menjelaskan, setelah penandatanganan kesepakatan damai, perintah itu akan dirumuskan kembali dan dibuat secara detail. "Namun, kami tidak bisa membiarkan jika GAM masih tetap melakukan kegiatan yang menganggu keamanan dan rasa aman bagi masyarakat," tuturnya.Soal penarikan pasukan TNI dari Aceh, menurut Sutarto, akan dilakukan setelah perjanjian diteken dan GAM juga menyerahkan senjatanya. Untuk itu, Panglima berharap GAM juga memiliki niat baik untuk menyelesaikan masalah di Aceh secara permanen dan tuntas. "Ini tidak dapat dilakukan secara sepihak, tetapi harus dilakukan oleh TNI dan GAM," tuturnya. Ditanyakan jumlah pasukan TNI yang akan ditarik, Panglima mengaku akan dibicarakan secara lebih rinci sebelum perdamaian ditandatangani. Yang jelas, kata dia, penarikan pasukan akan dilakukan secara bersamaan dengan penyerahan senjata oleh GAM.Dikatakannya, penyerahan senjata oleh GAM akan diselesaikan dalam tiga bulan sampai dengan setengah tahun. Setiap bulan, GAM harus menyerahkan sepertiga kekuatan senjatanya. TNI pada saat yang sama akan menarik sepertiga pasukan TNI nonorganik (pasukan dari luar Kodam Iskandar Muda). Imran MA