Cara ABG 14 Tahun Jual Keperawanan 32 Teman Sebaya

Reporter

Jumat, 13 Februari 2015 21:26 WIB

Ilustrasi paha wanita. Dailyglow.com

TEMPO.CO, Pontianak - Mon, anak baru gede berusia 14 tahun yang menjual 32 teman-teman seusianya di Kalimantan Barat, sudah melakukan aksi itu sejak 2013. Ia membujuk kawan-kawannya agar bersedia melepas keperawanan mereka kepada pria dewasa.

Kasus prostitusi ini dijelaskan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto pada Jumat, 13 Februari 2015, di kantornya, Pontianak.

Arief menuturkan, Sel, salah satu korban Mon, terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja Kalimantan Barat pada 8 Februari 2015. “Setelah diinterogasi, Sel sudah menjadi korban Mon sejak Desember 2013,” ujar Arief.

Mon membujuk Sel agar mau melepas keperawanannya dengan harga Rp 5 juta. Mon membawa Sel ke sebuah panti pijat tradisional bernama Tiara di kompleks Terminal Gajah Mada yang saat ini sudah ditutup polisi. Di panti ini, Sel bertemu dengan Mami, yang berprofesi sebagai muncikari.

Saat bertemu dengan Mami, Sel mengaku masih gadis. Mami kemudian menghubungi seorang temannya yang berinisial N. Di rumah N, yang kini diburu polisi, mereka menyepakati pembagian jatah hasil penjualan keperawanan Sel.

N meminta jatah Rp 300 ribu, Mon Rp 100 ribu, dan tiga perempuan lain, yakni Tr, Ang, dan Pen, Rp 200 ribu. Sel dijual kepada seseorang bernama Hen, tapi ternyata hanya dihargai Rp 2,5 juta. Hen mengulangi perbuatannya kepada Sel pada Mei 2014, dan membayar Rp 500 ribu. Mon mendapat tambahan imbalan Rp 100 ribu karena mempertemukan Sel dengan Hen.

Mon juga membawa Li, temannya juga, ke panti pijat yang sama pada November 2014. Mon mempertemukan Li dengan Mami, yang menawarkannya ke lelaki hidung belang dengan harga Rp 400 ribu. Lili pun melayani seorang pria. Dari transaksi itu, Mon mendapat Rp 50 ribu dan Pen mendapat Rp 100 ribu. Adapun Li mengantongi Rp 250 ribu.

“Kami akan ungkap lebih jauh sindikat prostitusi ini di Kota Pontianak. Mon dan Mami dikenai Pasal 88 UU Perlindungan Anak,” kata Arief.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

23 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

21 Agustus 2023

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

Kapolda Kalbar meminta agar video viral soal bentrokan demo karyawan Duta Palma disikapi dengan bijak dan tak langsung menyalahkan salah satu pihak.

Baca Selengkapnya