Laba Besar, Bisnis Timah Anak Komjen BG Kok Tutup?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 10 Februari 2015 17:50 WIB

Muhammad Herviano Widyatama (anak Budi Gunawan). Youtube





Di luar kejanggalan antara tanggal transaksi pengembalian modal dan setoran keuntungan yang datang setelah kerja sama berakhir, bisnis timah antara Herviano dan Lo Stefanus sungguh menjanjikan. Jika memang kedua transaksi senilai Rp 9 miliar pada 5 dan 13 Desember 2007 itu adalah pembagian keuntungan, artinya dalam tujuh bulan Herviano mengaut laba hampir dua kali lipat dari modal yang pertama kali ia setorkan pada 23 Mei 2007.

Meski demikian, faktanya, kerja sama PT Mitra dan PT Sumber hanya seumur jagung. Seperti yang diakui oleh Yuliana, bisnis PT Mitra dan PT Sumber berakhir pada November 2007. Sumber di PT Sumber Jaya Indah, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan perusahaan beralamat di Jalan TPI Ketapang, Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, itu tdak lagi mengekspor timah sejak 2007.


Saat ini tidak banyak karyawan yang bekerja karena operasional perusahaan belum normal. Hanya beberapa petugas administrasi yang sibuk mengurus dokumen perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. "Kalau pabriknya cuma dijaga tenaga keamanan saja. Tidak ada yang lain. Kalau struktur perusahaan sudah ada. Tapi saya tidak tahu siapa saja di dalamnya," ujar dia.

Sumber anonim lainnya menyebutkan, PT Sumber tutup pertengahan 2008 karena ada permasalahan stok timah. Pemilik PT Sumber Jaya Indah, menurut sumber itu, tertangkap basah menyembunyikan timah 35 ton dengan cara membenamkan di rawa-rawa di belakang kantor. "Sebagian ditimbun di dalam pabrik pengolahannya sendiri," ujar dia.

Sebelumnya, akhir Desember 2007, polisi mencokok iring-iringan selusin truk yang mengangkut timah milik PT Sumber Jaya Indah. Ke-12 truk itu ketahuan oleh tidak memiliki dokumen resmi. Namun, saat hendak diboyong ke Kepolisian Daerah Bangka Belitung, delapan truk melarikan diri. Hingga kini penanganan kasus timah ilegal itu tidak jelas juntrungannya.


Karyawan di PT Sumber Jaya Indah yang minta namanya disamarkan, menjelaskan ada kemungkinan perusahaan yang berdiri sejak 2004 itu akan beroperasi kembali dalam waktu dekat. Menurut dia, pihak manajemen tengah mengurus izin clean and clear (CNC) dan izin-izin usaha pertambangan lainnya.


Agaknya upaya itu bakal menemui jalan terjal. Jumat, 6 Februari 2015, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mulai gerah dengan sepak terjang PT Sumber. Ia memperingatkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan agar mencabut izin penambangan PT Sumber.


Desember 2014, Susi juga sudah mengirim surat imbauan, tapi tidak digubris. Menurut Susi, penambangan timah di laut yang dikelola PT Sumber, mengancam mata pencaharian nelayan serta merusak sumber daya laut. "Lautnya diaduk, lantas nanti nelayan mau dapat apa?"


MOYANG DEWI KASIHMEDEKA | DEVY ERNIS | SERVIO MARANDA | BC

Berita terkait

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

3 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

6 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

7 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

9 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

9 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

11 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

13 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

22 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

23 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya