Enam Kapal Akan Ditenggelamkan di Selat Malaka  

Reporter

Selasa, 10 Februari 2015 15:44 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, di atas KRI Barakuda-633, saat peledakan kapal nelayan asal Thailand di Selat Dempo, Kepri, 9 Februari 2015. ANTARA/Joko Sulistyo

TEMPO.CO, Medan - Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara akan kembali menenggelamkan enam kapal berbendera Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Mereka tertangkap tengah mencari ikan di wilayah perairan Selat Malaka, Sumatera Utara.

”Kapal-kapal itu ditangkap di perairan Belawan, Tanjung Balai, dan perbatasan Sigli, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. sejak Januari hingga awal Februari ini,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara Zonny Waldi di Medan, 10 Februari 2015. Saat ini kapal berbagai ukuran itu berada dalam pengawasan Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Penenggelaman kapal itu, menurut Waldi, menunggu putusan pengadilan terhadap awak kapal yang tertangkap. Zonny berharap enam kapal pencuri ikan itu tidak dilelang, tapi ditenggelamkan. Dia meminta media ikut mengawasi proses sidang para anak buah kapal, agar keputusan pengadilan memerintahkan kapal itu ditenggelamkan." Supaya ada efek jera, kapal asing pencuri ikan harus ditenggelamkan," tuturnya kepada Tempo.

Sebelumnya, pada 8 Januari 2015, Kepolisian Daerah Sumatera Utara menenggelamkan satu kapal pencuri ikan milik warga Malaysia di perairan Belawan. Kapal dengan empat anak buah kapal berkebangsaan Myanmar itu ditangkap Direktorat Polisi Airud Polda Sumatera Utara melalui operasi bersandi Sri Gunting, 9 Desember 2014.

Kapal yang ditenggelamkan tersebut mencuri ikan di wilayah Selat Malaka yang masih masuk kawasan perairan Belawan. Barang bukti sebanyak 150 kilogram ikan curian dilelang. Adapun empat anak buah kapal sedang menjalani proses hukum dan sementara ditahan di Direktorat Polisi Airud Polda Sumut di Belawan.

Kepala Seksi Penangaan Pelangaran dan Penegakan Hukum Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara P.H. Panggabean mengakui kawasan Selat Malaka kerap dimasuki kapal asing pencuri ikan. Panggabean mengatakan minimnya prasarana dan anggaran untuk patroli menyebabkan kapal asing pencuri ikan leluasa beroperasi.

Menurut dia, untuk wilayah sebesar perairan Belawan di Selat Malaka, Dinas Perikanan dan Kelautan hanya memiliki dua speed boat atau kapal cepat dengan panjang 13 meter. "Dalam setahun, dua speed boat itu hanya berpatroli lima kali," ujar Panggabean.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

22 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

36 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

36 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

36 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya