Polah Para Jelita Pendukung Save-Polri

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 10 Februari 2015 13:02 WIB

Lima wanita memberi dukungan kepada calon Kapolri Budi Gunawan saat sidang perdana praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 9 Februari 2015. Mereka tergabung dalam Srikandi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI tak hanya ramai di ranah hukum. Keriuhan juga muncul dari para pendukung masing-masing institusi. Mereka berunjuk rasa di gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, dan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Peserta demo pro-Polri hampir selalu ada wanita dengan dandanan seksi. Seperti yang terjadi pada Senin, 2 Februari lalu, delapan wanita berambut panjang dan menggunakan gaun atau rok mini. Para jelita ini membagikan brosur dukungan kepada Polri. Mereka mengenakan bandana putih bertuliskan "SAVE POLRI".

"Aku dukung Komisaris Jenderal Budi Gunawan agar segera dilantik jadi kepala Polri," kata Amanda Choes, salah satu dari wanita itu.

Pada Jumat, 6 Februari lalu, lima dancer memeriahkan unjuk rasa di depan gedung KPK di Kuningan. Mereka berkaus putih ketat tanpa lengan, dan celana jins.

Begitu pula saat sidang praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 9 Februari lalu. Gerombolan wanita berbaju putih ketat dan rok mini membuat heboh suasana halaman pengadilan yang ramai.

Beberapa di antara mereka justru memakai baju belahan dada rendah, juga mengenakan bandana putih bertuliskan "SAVE POLRI". Para jelita ini tergabung dalam Srikandi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia ini datang untuk memberi dukungan kepada calon kepala Polri itu.

Sementara itu, dalam unjuk rasa pendukung KPK, sejumlah wanita juga tampil meski tak seheroik pendukung Polri. Misalnya Olga Lydia, yang datang bersama Relawan Joko Widodo. Mereka datang ke KPK untuk solidaritas atas hari penangkapan Wakil KPK Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

14 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

15 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya