Aburizal Tolak Perpu KPK

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 8 Februari 2015 11:40 WIB

Ketum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie (tengah) tiba di gedung Nusantara untuk ikuti Rapat Pleno di ruang KK-1 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan Presiden Joko Widodo tidak perlu peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk menunjuk pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ical beralasan ini karena pimpinan komisi antirasuah itu belum semuanya dijadikan tersangka.

"Buat apa? Perpu dipakai hanya kalau kondisinya semua komisioner KPK tersangka maka harus ada perpu, supaya KPK tetap ada," kata Aburizal di Jakarta, Ahad, 8 Februari 2015.

Saat ini, pimpinan KPK yang berstatus tersangka hanya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Bambang dilaporkan mantan anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Sugianto Sabran, dalam kasus dugaan pengarahan kesaksian palsu saat sidang perkara pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat 2010. Bambang telah dua kali menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian.

Ketua KPK Abraham Samad juga dilaporkan ke Mabes Polri karena kasus pertemuan dengan petinggi partai politik dan dituding menjanjikan bantuan hukum untuk pengurusan kasus dari politikus PDI Perjuangan, Emir Moeis.

Abraham juga dilaporkan membantu memalsukan dokumen milik seorang bernama Feriani Lim. Polisi telah mengeluarkan surat perintah penyidikan meski belum menetapkan Abraham sebagai tersangka.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja juga dilaporkan atas dugaan merampas saham PT Daisy Timber. Sedangkan Zulkarnain dilaporkan terkait dengan dugaan penerimaan suap saat ia masih menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Keempat pimpinan ini dilaporkan setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka pada kasus dugaan gratifikasi. Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Jokowi. DPR telah menyetujui pencalonan Budi namun Jokowi belum melantik karena menunggu kelarnya proses persidangan.

Kasus ini menjadi ramai karena para relawan Salam Dua Jari, Tim 9 bentukan Presiden, dan sejumlah pengamat meminta pelantikan ditunda. Belakangan, Komisi Kepolisian Nasional juga mengajukan empat calon baru Kapolri kepada Jokowi sebagai calon alternatif.

"Saya yakin KPK dan Polri adalah suatu penegak hukum yang harus dilindungi. Jadi keduanya tentu tahu apa yang mereka perbuat, mereka tahu kalau salah ya salah, kalau benar ya benar," kata Ical.

Menurut Ical, kriminalisasi pimpinan KPK tidak akan mempengaruhi stabilitas komisi antirasuah itu. "Saya kira ini bukan soal KPK, tapi personil di dalam KPK. Tidak ada satu orang pun di Indonesia yang berada di atas hukum," kata Ical.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

38 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya