Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Dien Syamsuddin, memberikan keterangan pers, di Kantor MUI, Jakarta, 6 Januari 2015. Dien menjelaskan rencana penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta, dengan agenda pembahasan penguatan peran politik, ekonomi dan sosial budaya umat Islam untuk Indonesia yang berkeadilan dan berperadaban.TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Solo: Majelis Ulama Indonesia akan menggelar Kongres Umat Islam VI di Yogyakarta, 8-11 Februari 2015. Acara yang rencananya dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu akan diikuti oleh sekitar 1.000 peserta dari semua provinsi di Indonesia.
Menurut Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, pihaknya tidak menyiapkan agenda khusus dalam kongres. "Apa yang akan dihasilkan kami serahkan pada kongres," katanya saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu 7 Februari 2015.
Hal-hal yang akan dibicarakan dalam kongres tersebut adalah membangkitkan kembali peran umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Din, peran itu tentunya tidak lepas dari kehidupan politik, ekonomi serta budaya. Pertemuan itu juga akan membahas permasalahan yang dihadapi bersama oleh umat Muslim di Indonesia.
Meski demikian, Din tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan yang berkaitan dengan politik. "Masalah politik juga pernah menjadi tema utama dalam kongres 1945," katanya. Kongres tersebut menghasilkan keputusan bahwa umat Islam menyalurkan aspirasinya melalui Partai Masyumi.
Menurut Din, hasil kongres yang disebutnya sebagai suatu hal yang fenomenal itu bisa saja terjadi kembali dalam kongres itu. Tapi tentunya tidak mudah. Untuk itu, pihaknya juga mengundang perwakilan dari partai Islam dan partai berbasis massa Islam untuk ikut hadir dalam kongres. "Masalah itu baru kemungkinan, belum tentu benar-benar akan dibahas," katanya.
Kongres tersebut rencananya diikuti oleh tujuh perwakilan dari tiap-tiap provinsi. Selain itu, sejumlah organisasi, pesantren serta tokoh Islam juga ikut diundang. "Kami juga akan mengundang 35 kesultanan yang ada di Indonesia," katanya.