Pengikut Labora Sitorus 'Sekap' Wartawan  

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 11:32 WIB

Iptu Labora Sitorus anggota polisi Papua. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jayapura - Sejumlah jurnalis "ditahan" karyawan Labora Sitorus, pemilik rekening gendut sebesar 1,5 triliun, saat akan menemui kerabat Labora di pabrik pengolahan kayu milik Labora di Tampa Garam, Sorong, Papua Barat, Rabu, 4 Februari 2015.

Jurnalis yang "ditahan" karyawan Labora sebanyak dua orang, yakni Niko Patipawael dari stasiun televisi swasta SCTV dan rekannya, Jersi. "Ada sekitar sepuluh orang yang mengelilingi kami. Kami sempat waswas, tapi saya berusaha agar tidak panik," kata Niko kepada Tempo, Kamis, 5 Februari 2015.

Nico menuturkan tujuan keduanya ke lokasi pabrik adalah menemui kerabat Labora bernama Freddy Fakdawer. Freddy adalah adik angkat Labora yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Labora. Freddy sendiri bekerja di pabrik sebagai karyawan di bagian administrasi.

"Kami ditahan selama 30 menit. Yang membuat saya waswas adalah, setelah kami masuk ke dalam lokasi pabrik, tiba-tiba saja pintu gerbang bagian depan digembok. Tapi saya tetap kuat, karena kami memang tidak memiliki tujuan atau niat tidak baik," ujarnya.

Karyawan Labora yang bekerja di pabrik itu berjumlah ratusan orang. Ada sejumlah petugas keamanan yang bertugas menjaga pos di bagian depan. Pabrik tersebut mengolah kayu yang diduga didatangkan pada malam hari dari Kabupaten Raja Ampat.

"Mereka tidak menginterogasi kami. Kami juga bukan disekap atau disandera, walaupun memang kami waswas, jangan sampai terjadi apa-apa," tuturnya.

Niko menambahkan, sebagai jurnalis, dia berkewajiban memuat pernyataan Labora, yang sampai saat ini belum berbicara di media. "Selama ini, pemberitaan selalu datang dari satu sisi, sementara Labora dikesampingkan, padahal hak jawabnya begitu penting."

Setelah “ditahan” selama 30 menit, karyawan pabrik kemudian mengizinkan Niko menemui Fakdawer. "Mereka tidak membawa alat tajam, tidak garang seperti yang dikira. Kita bahkan ngobrol santai di bawah pohon," katanya.

Saat memasuki lokasi pabrik kayu itu, ujar dia, para karyawan sedang melaksanakan beraktivitas. Ada yang bekerja di bagian dalam gedung, ada pula yang bersantai di halaman depan pabrik dekat pintu masuk. "Sekali lagi, kami bukan disandera, bukan juga disekap."

Hingga berita ini diturunkan, Fakdawer belum bisa dimintai konfirmasi. Ketika Tempo menghubungi telepon genggamnya, dia tidak menjawab. Pesan singkat yang dilayangkan Tempo juga tidak berbalas.

Labora ditangkap penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dalam kasus penimbunan minyak dan kayu di Raja Ampat pada 19 Mei 2013. Pengadilan Tipikor Sorong menjatuhkan vonis 2 tahun penjara dan denda Rp 50 juta pada akhir 2013. Labora tak terbukti melakukan pencucian uang.

Selanjutnya, dalam sidang banding, Pengadilan Tinggi Papua menjatuhkan pidana 8 tahun penjara dan denda Rp 50 juta karena Labora terbukti melakukan pencucian uang. Kasus ini berlanjut ke kasasi. MA menjatuhkan vonis 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar subsider 1 tahun kurungan. Belakangan diketahui, Labora telah keluar dari LP sejak 17 Maret 2014 untuk berobat dan tidak pernah kembali.

JERRY OMONA

Berita terkait

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas

Baca Selengkapnya

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.

Baca Selengkapnya

Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

22 Juli 2016

Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

Laporan harta kekayaan polisi akan menjadi basis data internal Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

8 Maret 2016

Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

Sejak mendengar informasi kaburnya Labora, Presiden Jokowi sudah memerintahkan pada seluruh menteri terkait untuk mengejar Labora ke seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya

Ketua DPR Persoalkan Lemahnya Penjagaan Labora  

8 Maret 2016

Ketua DPR Persoalkan Lemahnya Penjagaan Labora  

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan akan meminta penjelasan terkait dengan longgarnya penjagaan lembaga pemasyarakatan yang menahan Labora Sitorus.

Baca Selengkapnya

LP Cipinang Siapkan Dokter dan Perawat untuk Labora Sitorus  

7 Maret 2016

LP Cipinang Siapkan Dokter dan Perawat untuk Labora Sitorus  

Labora Sitorus menempati satu kamar dari 12 kamar isolasi. Sementara itu, 11 kamar isolasi lainnya kosong.

Baca Selengkapnya

Labora Sitorus Diisolasi di LP Cipinang

7 Maret 2016

Labora Sitorus Diisolasi di LP Cipinang

Terpidana Labora Sitorus ditempatkan di sel tahanan khusus di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang.

Baca Selengkapnya

Menyerahkan Diri, Labora Dibawa ke LP Cipinang Siang Ini

7 Maret 2016

Menyerahkan Diri, Labora Dibawa ke LP Cipinang Siang Ini

Labora datang ke Polres Sorong seorang diri, tidak ditemani siapa pun.

Baca Selengkapnya

Terdesak dan Kelaparan, Labora Sitorus Menyerahkan Diri

7 Maret 2016

Terdesak dan Kelaparan, Labora Sitorus Menyerahkan Diri

Royke berujar, alasan Labora menyerahkan diri karena dia sudah tak memiliki akses dan tujuan untuk melarikan diri serta bersembunyi lagi.

Baca Selengkapnya

Warga Sorong Curiga Labora Ada di Bunker  

7 Maret 2016

Warga Sorong Curiga Labora Ada di Bunker  

Kepala Lapas sudah menyisir keberadaan Labora di perusahaannya.

Baca Selengkapnya