Pengacara BG Pegang Bukti Kasus Bambang KPK  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 31 Januari 2015 15:34 WIB

Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto, 25 Januari 2015.TEMPO/Imam Sukamto, Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah alat bukti dugaan rekayasa saksi kasus sengketa pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat beredar di masyarakat.

Anggota tim pengacara dari calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan, Fredrich Yunadi, merupakan satu di antara beberapa orang yang mendapatkan salinan dokumen kasus itu. "Saya punya alat buktinya," kata Fredrich, Sabtu, 31 Januari 2015.

Fredrich menjelaskan bahwa beberapa bukti itu di antaranya dokumen yang mengungkapkan pengakuan sejumlah saksi. Menurut Frederick, dirinya bahkan sudah mengetahui gambar denah gelar perkara yang dibuat kepolisian.

Termasuk siapa saja saksi dan ahli yang dimintai keterangan. "Ini buktinya," katanya sambil menunjukkan sejumlah dokumen dan foto. (Baca: Politikus PDIP Sebut Ada 3 Brutus di Ring-1 Jokowi)

Fredrich mengatakan dokumen dan keterangan itu merupakan alat bukti yang sah di mata hukum. Fredrich yakin polisi tidak akan kesulitan membuktikan dugaan pelanggaran pidana yang menyasar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto itu.

"Saya juga bisa memastikan kasus yang menjerat pimpinan KPK yang lain akan berujung pada penetapan status tersangka," kata Fredrich. (Baca: Dekati Prabowo, Jurus Politik Jokowi Tepuk 2 Lalat)

Namun Fredrich enggan menjelaskan dari mana dokumen dan informasi itu dia terima. Begitu pun saat dimintai komentar apakah dokumen itu menunjukkan pelanggaran prosedur yang dilakukan penyidik Polri.

"Ini bukan barang yang sulit dicari karena banyak beredar," ujarnya. "Kalau ini jadi masalah, silakan lapor ke Propam dan Irwasum."

Anggota tim pengacara Bambang Widjojanto, Muhammad Isnur, belum bisa memastikan keotentikan dokumen tersebut. Kalaupun itu benar, Isnur menilai penyidik Polri melakukan pelanggaran disiplin.

Sebab, alat bukti merupakan dokumen yang bersifat rahasia dan hanya boleh diungkap di pengadilan. "Harusnya polisi bersikap profesional," kata Isnur.

RIKY FERDIANTO





Baca berita lainnya:
Ahok Digaet Mega, Giliran Jokowi Disokong Prabowo?
Dikecam Oegroseno, Kabareskrim: Sakitnya di Sini

Diserang sebagai Brutus Jokowi, Ini Kata Pratikno

Budi Waseso Jawab Tuduhan Kirim Telegram Mangkir


Advertising
Advertising

Berita terkait

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

10 jam lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

12 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

13 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

20 jam lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

2 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

3 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

3 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

3 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

3 hari lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

3 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya