Mayat 'Korban AirAsia', Jins Cokelat, dan Tiket
Editor
Sunu Dyantoro
Sabtu, 31 Januari 2015 06:53 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Temuan mayat di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang diduga korban AirAsia QZ8501, akhirnya diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 30 Januari. Berdasarkan pantauan Tempo di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Makassar, terdapat dua jenazah yang dikirim untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification di Surabaya. Di antaranya bercirikan mengenakan jins cokelat dan membawa tiket. (Baca: Tas Terduga Korban Air AsiaDitemukan di Perairan Sulawesi)
Satu mayat lainnya adalah yang ditemukan nelayan di perairan Kabupaten Majene. Dua jenazah itu diberangkatkan ke Bandara Sultan Hasanuddin menggunakan dua mobil ambulans dengan nomor polisi DD-1175-PA dan B-7592-IU. "Sesuai rencana, kami terbangkan ke Surabaya untuk identifikasi," kata Koordinator Basarnas Makassar, Kusnadi. (Baca: Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut)
Secara keseluruhan, sudah enam jenazah yang dikirim ke Surabaya. Sebelumnya, empat mayat yang ditemukan di perairan Kabupaten Majene dalam beberapa hari terakhir memang telah diberangkatkan dalam dua gelombang. Di sisi lain, pihak Basarnas Makassar masih akan terus melakukan pencarian di Selat Makassar untuk menemukan korban maupun puing AirAsia.
Temuan dua mayat di Pinrang dan Majene, Kusnadi mengatakan, sulit untuk dikenali dan diidentifikasi. Musababnya, mayat itu tak utuh lagi dan tinggal berupa potongan tubuh. Temuan mayat di Pinrang cuma tulang leher sampai ke lutut. Tak ada identitas yang ditemukan. Tak jauh dari mayat, ditemukan tabung oksigen berwarna hijau. (Baca: Pencarian Distop, Air Asia Belum Minta Perpanjangan)
Sedangkan mayat keenam yang ditemukan di Majene tinggal menyisakan sebagian daging dan kerangka tulang tubuh sampai tulang paha. Mayat itu masih mengenakan celana jins warna krem. Di kantong depan diperoleh dua potongan tiket atas nama Oktoria Wen dan Aris Soetanto. Meski demikian, itu belum bisa membuktikan identitasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi mengatakan proses identifikasi keenam mayat yang diduga penumpang AirAsia QZ8501 itu merupakan kewenangan tim DVI di Surabaya. Kendati sudah ada kartu identitas pada tubuh korban tapi tidak menjamin itu adalah orang yang dimaksud.
Dari enam mayat yang dikirim ke Surabaya, dua di antaranya memang masih mengantongi dompet. Dari situ didapati sejumlah tanda pengenal yang mengarah pada Saiful Rakhmad, 38 tahun, yang tak lain merupakan teknisi AirAsia; dan Joe Jeng Fei, 48 tahun, wiraswasta yang berdomisili di Kendang Sari, Surabaya. Jasad keduanya ditemukan nelayan di Majene.
TRI YARI KURNIAWAN
VIDEO TERKAIT:
Topik: AirAsia
Berita terkait:
Begini Penentuan Ahli Waris Korban Air Asia
Lagi, Gigi Bantu Identifikasi Korban AirAsia
KNKT: Air Asia QZ8501 Layak Terbang
Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut
KNKT Rilis Penyelidikan Air Asia, Ada 18 Poin
INFOGRAFIS: Tragedi AirAsia: Naik Cepat di Detik Akhir
Terpopuler lainnya:
Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Usia Muda
Wanita Tewas karena Berjingkrak Kegirangan Dilamar
Dipenjara 21 Tahun Malah Dapat Duit Rp 75 Miliar
Gaji Rp 48 Juta, Camat DKI Minta Uang Lembur
Artis DPR Dilarang Show: Nurul Tegas, Desy Ngeles
Ilmuwan akan Kuak Misteri Danau Purba di Sulawesi